JAKARTA - Hujan kerap mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah ruas jalan dan permukiman di Jakarta mengalami banjir di awal tahun ini.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Muhammad Yohan mengungkap tak ada lagi operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan sejak awal Januari 2025.
"Belum ada rekomendasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) untuk OMC. Masih dirapatkan," kata Yohan kepada wartawan, Selasa, 14 Januari.
Yohan menyebut pemerintah juga belum berencana melaksanakan modifikasi cuaca kembali seperti yang dijalankan akhir tahun 2024. Saat itu, OMC dilakukan untuk meminimalisasi dampak banjir saat masa pergantian tahun.
"OMC dilaksanakan untuk kondisi darurat berdasarkan pertimbangan terukur dari BMKG. Meski curah hujan merata BMKG tidak atau belum merekomendasikan pelaksanaan OMC," ujar dia.
Sebagai informasi, Jakarta tak dilanda hujan yang berpotensi menimbulkan banjir saat perayaan malam Tahun Baru 2025. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut kondisi ini dipengaruhi operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan secara intensif selama periode 25-31 Desember 2024.
Selama enam hari pelaksanaan, modifikasi cuaca melibatkan total 10 sorti penerbangan dengan durasi 19 jam 36 menit. Sebanyak 8.000 kilogram bahan semai NaCl digunakan untuk penyemaian awan.
"Meskipun tidak ada kegiatan penerbangan pada tanggal 27 Desember, hasil yang dicapai selama periode ini menunjukkan penurunan signifikan dalam curah hujan," kata Teguh dalam keterangannya, Kamis, 2 Desember.
Data hujan aktual yang diperoleh dari satelit Global Stellite Mapping of Precipitation (GSMaP) menunjukkan curah hujan di Jakarta selama periode OMC berkisar antara 0 hingga 40 mm/hari, dengan puncak curah hujan mencapai 40 mm/hari pada tanggal 25 Desember.
"Sebelum pelaksanaan OMC, curah hujan tercatat 17.8 milimeter pada 24 Desember 2024. Selama OMC, curah hujan maksimum tercatat sebesar 68 milimeter, tanpa adanya curah hujan yang melebihi 100 milimeter," jelas dia.
Hasil analisis OMC, lanjutnya, menunjukkan keberhasilan dalam mengurangi intensitas hujan sebesar 38 persen dari prediksi berdasarkan data GSMap, serta 28 persen dari prediksi Global Forecast System (GFS) terhadap data penakar curah hujan aktual.
SEE ALSO:
Sebelumnya, Pemprov DKI telah menggelar OMC pada tanggal 7-9 Desember dan 12-15 Desember 2024. Dua tahap OMC yang telah dilaksanakan ini menunjukkan hasil positif, dengan pengurangan intensitas hujan mencapai 20 persen.