JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung pihak yang batal mendapat gelar doktor saat bercerita soal tradisi intelektual di HUT ke-52 PDIP.
Diketahui, beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan soal gelar doktor Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia yang ditangguhkan Universitas Indonesia (UI).
Megawati awalnya menyindir pihak-pihak yang pura-pura pintar. Dia menyampaikan hal ini dalam konteks mendapatkan tiga gelar profesor dan 11 gelar Honoris Causa dari universitas ternama.
"Tradisi intelektual itu opo? Supaya jadi orang pintar. Jangan munggu mawon munggu mawon opo neh. Nah betul, planga plongo. Padahal pura-pura ngerti tapi ga ngerti. Loh banyak orang kayak begitu sekarang. Aku saja suka jadi nggak apa apa, iki pintar opo ora iki. Ngambil doktornya opo, iku sopo yang doktornya gajadi itu sopo yo?," ujar Megawati.
"Bahlil, Bahlil," seru kader PDIP diikuti tawa.
Megawati menanyakan hal itu lantaran ia lupa, bukan bermaksud mencela. "Enggak, aku lupa bener. Bukannya saya mau ini," katanya.
BACA JUGA:
Megawati pun menceritakan soal pengalamannya diberikan gelar kehormatan oleh salah satu universitas di Rusia. Ia merasa lucu mendapat gelar untuk bidang Artificial Intelligence (AI).
"Nah dengan tradisi intelektual, loh kok saya ngga boleh kuliah. Profesor wae telu bingung dewe aku. Itu bukannya universitas elek-elek lho. Yang seperti saya, lucu deh. Kemarin ini ke Rusia, suruh kasih lecture. Tapi lecture nya lucu. Dan yang hadiri seluruh rektor se Rusia dan negara bagian. Yang lucunya kok saya suruh kasih kuliah urusan AI, artificial Intelligence. Wih keren toh yo. Tapi kan aku mikir, loh ngopo ga yang lain. Tapi mintanya itu," katanya.