JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi bahwa pelaksanaan program makan bergizi gratis di sejumlah daerah masih didukung dana pribadi Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini terjadi karena beberapa daerah masih memiliki sisa anggaran dari program uji coba sebelumnya.
“Salah satu contohnya adalah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Mereka masih menggunakan sisa anggaran uji coba yang sebelumnya diberikan oleh Pak Prabowo,” ujar Hasan Nasbi dalam keteranganya, Selasa 7 Januari.
Namun, Hasan memastikan bahwa setelah sisa anggaran tersebut habis, pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di daerah-daerah tersebut akan sepenuhnya menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Pada tahun 2025, anggaran untuk program MBG yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) mencapai Rp71 triliun.
“Setelah itu nanti mereka akan menggunakan dana dari APBN yang disalurkan melalui BGN,” tambah Hasan.
Program makan bergizi gratis menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
SEE ALSO:
Program ini telah berjalan di 26 provinsi di Indonesia dengan melibatkan sekitar 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG. Dapur-dapur ini menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil.
Setiap dapur MBG dipimpin oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN. Mereka bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan, menjaga kualitas, serta memenuhi standar gizi yang dibutuhkan oleh penerima manfaat.