Bagikan:

JAKARTA - Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi Hasan Nasbi menegaskan, bahwa dana untuk uji coba program makan bergizi gratis sedang diseluruh Indonesia tidak berasal dari pemerintah.

"Saat ini tim pakar sedang melakukan pilot project sekaligus uji coba. Jadi riset yg sekaligus kita kerjakan dari sana kita akan mendapatkan temuan apa saja yang harus dilakukan, diperbaiki, diantisipasi termasuk kesimpulan berapa harganya tapi ini masih berjalan," ujarnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, dikutip Minggu, 21 Juli.

Hasan menegaskan bahwa uji coba tersebut tidak didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pertama riset ini belum bisa menggunakan instrumen pemerintah dan belum ada anggarannya di pemerintah," katanya.

Selain itu, Hasan mengatakan pilot project makan bergizi gratis telah tersebar diseluruh provinsi di Indonesia dan satu unit layanan bisa memenuhi sekitar 3.000 individu.

"Begini satu unit layanan 3000 siswa dan satu provinsi aja bisa berapa kan. Jadi satu unit layanan itu 3.000 (siswa)sekarang. Ada yang lebih dari itu," ujarnya

Hasan menambahkan, uji coba program tersebut sudah dilakukan kepada siswa SD, SMP, SMA dan Ibu Hamil. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan temuan apa saja yang harus dilakukan, diperbaiki serta diantisipasi pada saat program unggulan Prabowo-Gibran tersebut dijalankan.

Menurut Hasan, semua formula yang akan dihasilkan nanti di akhir pilot project harus memenuhi dua hal yaitu ketercukupan gizi dan bermanfaat.

Dengan begitu, pihaknya belum menentukan budget per porsinya untuk program tersebut lantaran saat ini sedang dilakukan pilot project.

"Jadi belum ada kesimpulan termasuk soal harga. Semua formula yang akan dihasilkan nanti di akhir Pilot Project harus memenuhi dua hal tadi ketercukupan gizi dan harus sebanyak mungkin orang yang menerima manfaat," imbuhnya.

Hasan mengatakan, saat ini bahwa pihaknya belum menentukan budget untuk program makan bergizi gratis.

Sehingga, kabar yang beredar menyebutkan bahwa budget implementasi makan bergizi gratis dipangkas menjadi Rp7.500 per porsi tidak benar.

Diketahui, isu pemangkasan anggaran makan bergizi gratis menjadi Rp7.500 disampaikan oleh ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan dan mengklaim telah diajak berdiskusi dengan tim Prabowo mengenai makan bergizi gratis.

"Jadi enggak ada angka itu, angka itu belum ada sama sekali. Makanya kita bingung di luar ada angka, sementara kita belum punya angka," tutur Hasan.

Hasan menyampaikan harga per porsi makan bergizi gratis akan bergantung kepada jenis menu dan bahan baku yang tersedia di daerah masing-masing.

"Soal harga pasti akan bergantung jenis menu dan bahan baku, bahan makanan yang tersedia di berbagai daerah, jadi tidak akan sama menunya nanti di berbagai daerah," ujarnya.

Hasan menilai, bahwa menu makan bergizi gratis tidak akan sama di setiap daerah dan menu makanan bergizi gratis tetap akan memenuhi standar kecukupan gizi.

"Itu kan tergantung ketersediaan pangan di sana apa dan dengan pangan yang tersedia, kebutuhan gizi yang bisa kita racik per bulannya seperti apa. Jadi kira-kira itu jalan dan proses yang sedang kita kerjakan," katanya.

Sebagai Informasi, Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Adapun Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program andalan Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.