Bagikan:

JAKARTA - Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kian santer disebut-sebut akan dijadikan menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ahok dinilai pantas mengisi posisi kementerian investasi.

Hal itu karena Ahok yang juga Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) memiliki pengalaman yang mumpuni. Dengan itu, sudah tepat bila Jokowi memasang Ahok yang pernah menjadi wakilnya di Jakarta menjadi menteri.

Dikonfirmasi mengenai namanya disebut dan cocok menjadi menteri Jokowi, Ahok enggan berkomentar. Sebab, kabar dirinya akan jadi menteri tidak benar. "Hoaks aja," kata Ahok kepada VOI saat ditanya soal namanya ikut disebut, Jakarta, Jumat, 16 April.

Saat dikonfirmasi jika permintaan menjadi menteri datang dari Jokowi dan didukung partai, Ahok menjawab. "Ngak lah. Kan saya tahu tugasnya di Pertamina," kata Ahok.

 

Adapun isi reshuffle ramai diperbincangkan setelah Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera merombak kabinetnya.

"Presiden Insya Allah akan melantik menteri baru (1) Menteri Dikbud/Ristek (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM. Adakah menteri-menteri lain yang akan dilantik, kapan dan siapa para beliau itu? Waallahu'alam bisshowaab itu hak prerogatif Presiden dan kita tunggu saja," tulis Ali Ngabalin di Twitter @AliNgabalinNew, Rabu, 15 April.

Dikonfirmasi VOI, Ngabalin membenarkan Presiden Jokowi sudah bersiap mengganti 3 menterinya itu. Di antaranya, Mendikbud Nadiem Makarim, Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Kendati demikian, Ngabalin meminta publik untuk menunggu keputusan resmi Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini. "Kita tunggu pekan-pekan ini atau bisa pekan depan, sebab biasanya presiden tidak lambat dalam mengambil keputusan apalagi menterinya sudah pamit kan," ungkapnya.