Bagikan:

JAKARTA - Penggerak Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat mempertontonkan potongan video pidato Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku bahwa dirinya bukanlah pendiri partai Demokrat.

"Saya ingin menyampaikan hal-hal yang menurut saya sangat mendasar untuk kita pahami dan kemudian kita jalankan secara bersama. pertama adalah bagaimana proses pertai demkokrat ini lahir. Meskipun setelah berdiri secara formal, saya tidak berada di dalamnya. Tetapi sejarah mencatat, Allah SWT mencatat, memang saya yang mendorong lahirnya Partai Demokrat yang saya cintai," tutur SBY dalam video yang diputar. 

Video ini diputar oleh politikus Partai Demokrat versi KLB, Tri Yulianto. Kata Tri, pengakuan SBY ini diutarakan pada 18 tahun yang lalu. Atau pada tahun 2003 lalu.

“Ini pernyataan Pak SBY sendiri yang menyatakan dia bukan pendiri, dia hanya pendorong, ini tahun 2003 loh ini,” kata Tri dalam konferensi pers pada Selasa, 9 Maret.

Seusai video diputar, Kepala Badan Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat versi KLB, Razman Nasution mengatakan ada bukti kuat dan tak bisa dibantah bahwa SBY memang bukan pendiri Partai Demokrat.

“Sekarang tidak perlu lagi orang-orang membantah, tapi jelas bahwa Pak SBY sendiri yang sudah menjelaskan kepada publik sore hari ini, rekamannya masih utuh, dan jelas bahwa SBY bukan pendiri Partai Demokrat, beliau hanya mendorong, dan pasti banyak orang juga yang terlibat mendorong berdirinya partai politik,” tutur Razman.

Gelombang konflik Partai Demokrat semakin menggerus karang kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Satu per satu fakta terkuat bahwa ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukanlah pemilik partai berlogo bintang mercy. 

Para pendiri lantas mengungkit cikal bakal lahirnya Demokrat hingga berani meminang SBY sebagai calon presiden saat menjadi menteri Megawati.

Melalui fakta yang dibeberkan pendiri, situasi yang dihadapi pangeran Cikeas bak karma dari sikap SBY selama menahkodai Demokrat. Dimana menuainya kudeta pada AHY melalui KLB Deli Serdang ternyata pernah ditabur SBY kala merebut kursi Demokrat 1 dari tangan Anas Urbaningrum.  

Bahkan, bau campur tangan SBY yang kala itu diam menyikapi konflik di tubuh PKB akhirnya tercium lewat pernyataannya sendiri yang dijawab Menko Polhukam, Mahfud MD. SBY menyebut ada intervensi pemerintah yang ikut mendukung KLB Deli Serdang. 

Padahal, ketika terjadi dualisme di PKB antara kubu Abdurrahman Wahid dan Muhaimin Iskandar, SBY juga diam. Bahkan Gus Dur menyebut SBY sebagai biang permasalahannya partainya.