JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut saat ini KPK lebih mengedepankan aspek pendidikan dan pencegahan dibandingkan penindakan. Langkah ini diambil karena cara ini dianggap lebih menjanjikan ketimbang terus melakukan penindakan.
"Kenapa KPK sekarang mengedepankan tiga pendekatan pendidikan, pencegahan, dan penindakan? Salah satunya, KPK ingin mencerdaskan seluruh elemen masyarakat agar tidak ingin melakukan korupsi. KPK sadar memberantas korupsi tidak bisa dilakukan oleh KPK sendiri," kata Firli dalam keterangan tertulisnya yang dikutip, Jumat, 16 April.
Menurutnya, KPK perlu menguatkan pendidikan antikorupsi agar generasi muda tidak bersentuhan dengan tindak korupsi. Firli ingin korupsi hilang dari anak muda demi mengubah kebiasaan koruptif di masa depan.
Apalagi, ke depan, anak muda akan menghadapi berbagai tantangan. "Setidaknya ada empat tantangan yang akan dihadapi pemuda di masa depan yaitu korupsi, narkotika, terorisme, bencana baik alam maupun nonalam," jelasnya.
BACA JUGA:
Selain itu, pihaknya akan terus mendorong peran aktif perguruan tinggi dalam mengembangkan integritas di lingkungan kampus. Salah satunya dengan implementasi pendidikan antikorupsi sebagai mata kuliah dan membangun tata kelola perguruan tinggi yang antikorupsi.
Ke depan, Firli juga menyebut KPK akan menguatkan pencegahan kepada para pejabat negara. Penguatan ini diperlukan agar penyelenggara negara dapat menjaga duit negara tidak dikorupsi.
“Kenapa orang melakukan korupsi? Salah satunya karena rendahnya integritas. Karena korupsi dapat muncul saat kesempatan bertemu dengan kekuasaan ditambah dengan rendahnya integritas,” pungkas eks Deputi Penindakan KPK tersebut.