JAKARTA - Israel menyerang dua bangunan sekolah lokasi penampungan para pengungsi di Gaza. Akibat serangan pada hari ini tersebut 15 orang tewas.
Al Jazeera menyebutkan, serangan Israel yang membunuh warga sipil Palestina ini berlangsung di tengah laporan terbaru berjudul "Gaza: Hidup dalam Jebakan Maut" yang dirilis organisasi Doctors Without Borders atau MSF.
Laporan MSF itu menjabarkan adanya tanda-tanda jelas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di wilayah Palestina.
Laporan tersebut juga mengungkapkan adanya indikasi sistem perawatan kesehatan di Gaza mengalami kehancuran total. Dari 36 rumah sakit di Gaza, kurang dari setengahnya yang hanya bisa beroperasi.
Banyak dari pegawai kemanusiaan yang membantu pengungsi Palestina menjadi korban serangan Israel sejak invasi ke Gaza pada Oktober 2023.
Dampak termasuk dari serangan udara Israel itu membuat aktivitas perawatan kesehatan menjadi sangat sulit dan terbatas.
Di satu sisi, koresponden Al Jazeera di Gaza mengungkapkan Israel telah menggunakan kekurangan hingga ketiadaan air bersih menjadi "alat perang".
Kondisi kekurangan air di Gaza akibat serangan sistematis militer Israel menghancurkan infrastruktur air di Gaza.