JAKARTA – Rauf dan Fina, pasangan suami istri (Pasutri) yang merasa bayinya tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat membeberkan sejumlah kejanggalan yang dilihat pada bayi. Karena itu, pasutri ini meyakini anaknya telah ditukar hingga akhirnya meninggal dunia.
Rauf bersama istrinya di makam bayi usai ekshumasi menjelaskan, dirinya melihat ada perbedaan wajah pada bayi pada saat ia mengumandangkan adzan.
“Saya adzanin wajahnya berbeda dengan yang meninggal ini,” kata MR kepada wartawan di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 17 Desember.
Lebih spesifik, Rauf mengatakan saat itu ia melihat ada tanda titik hitam kecil ‘tahi lalat’ pada wajahnya.
“Kalau yang dari saya adzanin (awal lahiran) itu enggak ada tahi lalatnya. Tapi yang meninggal itu ada (tahi lalatnya), di pelipis matanya,” ungkap Rauf.
BACA JUGA:
Hal senada dikatakan Fina, panjang bayi yang meninggal berbeda saat dilahirkan.
“Panjang sih beda. Jauh beda. Kalau panjang anak saya pas lahir 47 cm (sentimeter), kalau itu (yang meninggal itu) 60-70 sentimeter, lebih panjang,” akunya.
Fina menduga bayi yang meninggal dunia ini seperti umur 1 bulan, bukan seperti orang baru lahir.
“Kayaknya bayi 1 bulan,” ungkapnya.
Fina berharap dengan dilakukannya ekshumasi untuk mengambil sample tes DNA, kepolisian bisa mengungkap kasus ini.
“Semoga saja ada harapan yang bisa tercapai untuk tes DNA ini. Yang kita harapkan anak kita tertukar itu,” tutupnya.