Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Boris Pistorius mengatakan pada Hari Senin, Jerman kemungkinan akan memainkan peran dalam mewujudkan kesepakatan gencatan senjata Rusia dengan Ukraina.

Spekulasi Eropa dapat mengerahkan pasukan di Ukraina jika gencatan senjata dicapai dengan Rusia telah meningkat, saat negara-negara sedang menunggu kembalinya Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump ke Gedung Putih pada Bulan Januari.

Berbicara kepada wartawan di Berlin, Menhan Pistorius sependapat dengan politisi Eropa lainnya dengan mengatakan, masih terlalu dini untuk mengambil keputusan tentang keberadaan pasukan di Ukraina karena tidak ada negosiasi atau gencatan senjata yang terlihat.

"Jika ada gencatan senjata, tentu saja masyarakat Barat, mitra NATO, mungkin PBB dan Uni Eropa harus membahas bagaimana perdamaian dan gencatan senjata semacam itu dapat diamankan," katanya, melansir Reuters 17 Desember.

"Dan jelas, Jerman sebagai ekonomi terbesar Eropa akan memainkan peran di sana," jelasnya.

Kendati demikian, Menhan Boris mengungkapkan masih terlalu dini untuk mengatakan seperti apa pasukan penjaga perdamaian nantinya.

Diketahui, Trump telah menjelaskan ia akan mendorong gencatan senjata segera untuk mengakhiri konflik, melihat orang Eropa bertanggung jawab pertama untuk keamanan di benua mereka.

Menhan Pistorius menambahkan, ia belum dapat mengatakan apa peran yang mungkin diperlukan karena ini bergantung pada modalitas dan kondisi gencatan senjata, serta mandat potensial untuk pasukan penjaga perdamaian.

Ia menggarisbawahi, perlu juga diperjelas baik Ukraina maupun Rusia menerima mandat tersebut.

"Dari tanggapan saya, Anda dapat melihat bahwa ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban saat ini. Dan itulah sebabnya saya tidak dapat memberikan jawaban yang meyakinkan," pungkasnya.