JAKARTA - Kremlin memuji Presiden terpilih AS Donald Trump yang mengkritik serangan rudal Ukraina ke dalam wilayah Rusia. Namun Kremlin mengatakan diskusi mengenai pengerahan pasukan Eropa untuk menjaga kemungkinan perdamaian di Ukraina di masa depan masih terlalu dini.
Dengan kemajuan Rusia yang mencapai tingkat tercepat sejak invasi tahun 2022, Trump dan beberapa pemimpin Eropa telah membahas cara mengakhiri perang di Ukraina.
Trump mengkritik penggunaan rudal yang dipasok AS oleh Ukraina untuk melakukan serangan jauh ke Rusia dalam wawancara dengan majalah Time yang dipublikasikan pada Kamis, dengan mengatakan hal itu "gila" karena dapat meningkatkan perang. Dia mengatakan Washington seharusnya tidak mengizinkan hal itu.
“Pernyataan itu sendiri sepenuhnya sesuai dengan posisi kami,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. Dia mengatakan pernyataan Trump sejalan dengan “visi kami tentang penyebab eskalasi”.
“Ini menarik bagi kami,” kata Peskov. “Jelas bahwa Trump memahami dengan tepat apa yang memperburuk situasi ini.”
Rusia mengatakan keputusan Presiden AS Joe Biden yang membiarkan Ukraina menyerang jauh ke wilayah Rusia dengan rudal balistik ATACMS buatan AS dapat memicu perang dunia, namun beberapa pemimpin Barat berpendapat Rusia memiliki ambisi militer di luar Ukraina.
BACA JUGA:
Kyiv mengatakan pihaknya harus mampu menyerang musuhnya meskipun beberapa pejabat AS mempertanyakan apakah serangan rudal Ukraina dapat mengubah arah perang.
Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina telah menyerang lapangan terbang militer di Laut Azov dengan enam rudal balistik ATACMS buatan AS.
Setelah Ukraina menyerang Rusia dengan ATACMS bulan lalu, Rusia menembakkan rudal balistik hipersonik baru yang dikenal sebagai "Oreshnik", atau Hazel Tree, ke Ukraina, dan Putin mengatakan Rusia berhak untuk menyerang fasilitas militer AS dan Inggris.