Pemkot Madiun Siapkan Lokasi Karantina Bagi yang Nekat Mudik, Ada yang Angker Bekas Peninggalan Belanda
ILUSTRASI/ANTARA/Bekas rumah tahanan militer peninggalan Belanda

Bagikan:

MADIUN - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur menyiapkan tiga lokasi karantina bagi warganya yang nekat mudik meski pemerintah mengeluarkan aturan larangan mudik pada Lebaran .

"Kalau ada yang nekat mudik ke Kota Madiun sudah kami siapkan lokasi karantina. Ada tiga tempat," ujar Wali Kota Madiun Maidi di Madiun dikutip Antara, Selasa, 12 April.

Ada pun tiga lokasi karantina yang telah disiapkan tersebut yaitu Wisma Haji Kota Madiun, area Stadion Wilis, dan bekas Rumah Tahanan Militer (RTM).

Di antara tiga lokasi tersebut, RTM dianggap yang paling angker dan kurang nyaman. Sebab, merupakan bangunan peninggalan Belanda yang sudah cukup lama tidak dimanfaatkan.

Maidi menjelaskan RTM akan menjadi lokasi karantina bagi pemudik yang paling bandel. Yakni, orang yang nekat mudik belum divaksin serta tidak membawa hasil "swab test" atau rapid test negatif.

"Dan saat kami tes, ternyata hasilnya positif COVID-19. Maka akan langsung masuk RTM," kata dia.

Hal serupa juga akan berlaku bagi ASN Pemkot Madiun yang nekat mudik ke kampung halaman. Mantan Sekda Kota Madiun itu akan memberlakukan sanksi. Ia meminta ASN Pemkot Madiun untuk tetap di Kota Madiun.

"Nikmati apa yang ada di Kota Madiun. Tidak usah pergi ke mana-mana atau ada sanksi tegas yang akan diberikan," tegasnya.

Sebelumnya pemerintah melalui Menko PMK Muhadjir Effendy telah mengeluarkan surat kepada para Menteri dan Kepala Lembaga pada 31 Maret 2021, yang berisi keputusan untuk meniadakan kegiatan mudik Lebaran tahun 2021.

Larangan mudik 2021 berlaku untuk aparatur sipil negara, TNI-Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, pekerja mandiri, dan seluruh masyarakat yang berlaku pada tanggal 6-17 Mei 2021.

Larangan mudik tersebut untuk memotong rantai penularan COVID-19 yang hingga kini belum diketahui kapan berakhirnya.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Selasa, 13 April, mencapai 2.076 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.860 orang di antaranya telah sembuh, 36 orang lainnya masih dalam perawatan, 46 orang isolasi mandiri, dan 134 orang meninggal dunia.

Tercatat penambahan hari Selasa, 13 April, kasus konfirmasi baru bertambah 10orang, sembuh 14 orang, dan meninggal dunia nihil.