Cahaya Oranye di Balik Awan Usai Gempa Malang yang Ramai Dibicarakan
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Cahaya terang warna oranye yang muncul usai gempa Malang, Sabtu, 10 April ramai diperbincangkan karena dibagikan videonya di media sosial. Tapi dipastikan kemunculan cahaya ini tak berkaitan dengan gempa Kabupaten Malang bermagnitudo 6,1.

“Cahaya yang muncul setelah gempa Malang dipastikan tak ada kaitannya dengan gempa yang terjadi. Tidak ada hubungan antara gempa Malang dengan sinar di langit saat itu,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Senin, 12 April

Daryono menjelaskan gempa adalah dinamika tektonik di dalam bumi yang disebabkan oleh deformasi kerak bumi. 

"Jadi tidak perlu dikait-kaitkan karena memang tidak ada hubungannya. Cahaya berwarna tersebut merupakan fenomena atmosferik murni akibat adanya cahaya matahari menerpa penghalang awan pada bagian yang lebih tipis,” papar Daryono.

Gempa Malang mengakibatkan 8 orang meninggal, 5 di antaranya di Kabupaten Lumajang dan tiga di Malang. Kebanyakan korban meninggal dunia akibat tertimpa material bangunan.

Selain itu terdapat 39 orang yang mengalami luka-luka dan 642 unit rumah mengalami rusak berat, 845 rumah rusak sedang, 1.361 rumah rusak ringan dan 179 unit fasilitas umum rusak.

BNPB menyebutkan gempa magnitudo 6,1 dengan episenter atau pusat gempa berada 90 kilometer selatan Kepanjen, Kabupaten Malang, itu berdampak pada kerusakan dan korban jiwa di 16 kota/kabupaten.

Daerah yang alami kerusakan dan korban jiwa itu adalah Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan, Blitar Trenggalek, kota Blitar, kota Malang, kota Kediri, Probolinggo, Ponorogo, Jember, Tulungagung, kota Batu, Nganjuk, Pacitan dan Bondowoso.