Melihat Mekanisme Penyaluran Bantuan dari Kemensos Terhadap Korban Bencana
Kemensos menyerahkan santunan kepada korban bencana banjir di Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu, 10 April (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah bencana terjadi beberapa waktu belakangan ini. Terkait hal ini, Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kementerian Sosial (Kemensos) Herman Koswara menyebut pemberian bantuan bagi korban terdampak tentu sesuai dengan data yang dimiliki oleh dinas sosial daerah.

"Mekanisme penyaluran bantuan tentu berdasarkan data jumlah korban. Nah, Kemensos sendiri punya dinas sosial di daerah," kata Herman saat dihubungi VOI melalui sambungan telepon, Senin, 12 April.

Dalam pemberian bantuan terhadap para korban terdampak bencana, Kementerian Sosial juga tak bergerak sendiri. Herman bilang, pihaknya juga dibantu pihak lain termasuk Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) serta pemerintah daerah.

"Dalam penanganan bencana ini kan tidak murni Kemensos karena tanggap darurat kan ada di BNPB. Pascabencana istilahnya, baru Kemensos andil di situ. Jadi sebetulnya kalau ditanya mekanismenya, ya, harus sinergitas antara BNPB, Kemensos, dan pemerintah daerah," tegasnya.

Adapun koordinasi yang dilakukan oleh BNPB dan Kemensos, kata Herman, juga telah berjalan dengan baik. Apalagi, pihaknya telah belajar dari kejadian bencana yang sebelumnya telah terjadi di Tanah Air.

Dia memastikan Kementerian Sosial (Kemensos) akan terus hadir di tengah bencana yang terjadi. "Karena kalau peristiwa bencana bagaimanapun harus ditangani karena itu simbol negara hadir," jelasnya.

"Tentunya kalau kita berpikir kita bekerja sendiri itu berat tapi di situ kan ada istilah koordinasi yang terintegrasi baik dalam pembahasan, penanganan, maupun pelaksanaan dan kita juga banyak mitra di daerah," imbuh Herman.

Lebih lanjut, Herman juga menyebut, dengan banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini pihaknya akan terus berupaya memenuhi kebutuhan pokok. Utamanya yang ada di daerah pengungsian.

"Sudah terpenuhi (kebutuhan pengungsi, red). Tapi, kalau bencana enggak sekaligus terpenuhi. Ini yang harus dipahami. Angka selalu bergerak. Kenapa, contoh peristiwa gempa bumi hari ini dianggap selesai bisa saja tapi besok mungkin saja ada gempa susulan," pungkasnya.