JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI memastikan pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang tergabung dalam misi UNIFIL di Lebanon tetap menjalankan tugasnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Roy Soemirat dalam keterangannya mengatakan, Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB UNIFIL di Lebanon, sesuai amanat Konstitusi.
Roy mengatakan, Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar di UNIFIL dengan jumlah sebanyak 1230 personil.
"Sampai saat ini, PBB tetap mempertahankan keberadaan pasukan penjaga perdamaian di Lebanon," kata Roy dalam keterangannya kepada wartawan Hari Jumat, 22 November.
"Pasukan penjaga penjaga perdamaian dari Indonesia tetap melaksanakan tugasnya sesuai arahan Force Commander UNIFIL, dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan diri. Saat ini mereka dalam keadaan sehat," jelasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dan keselamatan personel pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Lebanon.
Diketahui, konflik yang meningkat di Lebanon selatan antara Israel dengan kelompok militan Hizbullah, membuat misi UNIFIL di wilayah tersebut terdampak.
Dewan Keamanan PBB pertengahan bulan ini mengutuk serangan di Lebanon selatan yang menyebabkan sejumlah pasukan UNIFIL terluka, serta rusaknya sejumlah properti pasukan yang bernaung di bawah PBB tersebut.
BACA JUGA:
Pekan ini, Argentina mengumumkan penarikan pasukannya dari misi UNIFIL, menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut, dikutip dari Antara.
"Argentina telah membawa pulang, saya yakin, empat tentara dari kelompok pemantau UNIFIL di Lebanon. Sedah menjadi hak prerogatif semua negara anggota untuk membuat keputusan tersebut," kata Kepala Operasi Penjaga Perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix.