JAKARTA - Presiden Iran Masoud Pezeshkian meminta Paus Fransiskus untuk menggunakan pengaruhnya dengan pemerintah Kristen/Katolik untuk menghentikan perang di Timur Tengah.
“Mendorong para pemimpin dunia, khususnya pemerintah Kristen, untuk mencegah berlanjutnya agresi yang dilakukan oleh rezim kriminal Israel,” kata Pezeshkian dilansir Reuters, Rabu, 20 November.
Pesan tersebut disampaikan oleh delegasi Iran yang berpartisipasi dalam dialog agama yang diadakan di Vatikan, kata situs web pemerintah Iran.
Teheran dan Tahta Suci telah menjalin hubungan diplomatik formal sejak tahun 1954, dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada tahun 2022 menyampaikan pesan kepada Paus Fransiskus yang memuji sikapnya dalam mengkonsolidasikan hubungan antara Islam dan Kristen/Katolik.
Pekan lalu, Paus Fransiskus menyarankan komunitas global harus mempelajari apakah operas militer Israel di Gaza merupakan genosida terhadap rakyat Palestina, dalam beberapa kritiknya yang paling eksplisit terhadap perilaku Israel dalam perang selama setahun.
BACA JUGA:
Israel mengatakan tuduhan genosida dalam operasinya di Gaza tidak berdasar dan hanya memburu Hamas yang didukung Iran dan kelompok bersenjata lainnya.
Pezeshkian mengatakan Teheran siap untuk terlibat secara konstruktif dengan Vatikan untuk mempromosikan perdamaian dan keadilan di dunia.
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang beranggotakan 1,4 miliar orang, biasanya berhati-hati untuk tidak memihak dalam konflik internasional, dan menekankan pada deeskalasi. Namun dia telah meningkatkan kritiknya terhadap perilaku Israel dalam perang melawan Hamas baru-baru ini.