Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra akan berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) untuk melakukan langkah tegas dan investigasi terkait kaburnya tujuh tahanan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba.

“Saya sebagai Menteri Koordinator akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mengambil satu langkah yang tegas, melakukan investigasi terharap kasus ini,” ujar Yusril dilansir ANTARA, Kamis, 14 November.

Yusril mengatakan kaburnya tujuh tahanan kasus narkoba Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat pada Selasa (12/11), menjadi perhatian bersama.

Investigasi yang akan dilakukan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) bertujuan untuk mencari tahu apakah peristiwa tersebut terjadi karena kelalaian atau kesengajaan.

“Kalau memang itu kelalaian, itu harus diberikan peringatan. Kalau kesengajaan itu harus diberikan satu tindakan sesuai dengan peraturan-peraturan di bidang kepegawaian,” kata Yusril.

Sebanyak tujuh tahanan kasus narkoba melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar mereka di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (12/11) dini hari.

Mereka diketahui kabur dari tahanan sekitar pukul 07.50 WIB. Saat itu, Rutan Salemba tengah melakukan serah terima jaga antara regu jaga malam dengan yang akan bertugas di pagi hari.

"Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar," kata Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat Agung Nurbani.

Sementara itu, Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya bersama anggota DPR lainnya pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rutan Salemba pada Kamis.

Willy mengatakan banyak closed circuit television (CCTV) yang tidak aktif dalam peristiwa kaburnya tujuh tahanan tersebut.

Kepala Rutan Kelas I Salemba Agung Nurbani menjalani pemeriksaan dan sekarang berstatus nonaktif.

Komisi XIII mempertanyakan alasan cuti Kepala Rutan Salemba yang secara kebetulan bertepatan dengan kejadian kaburnya tahanan.