Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya dan Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham belum berhasil menangkap Murtala Cs, salah satu gembong narkoba yang berhasil kabur bersama 6 tahanan narkoba dari Rutan Salemba dengan cara menjebol teralis besi ventilasi dan melalui gorong-gorong saluran air.

"Nanti kami pastikan dulu (sudah ditangkap atau belum) mohon waktu. Nanti saya cek dulu ya, mohon waktu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary kepada VOI di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis malam, 5 Desember 2024.

Murtala Cs disinyalir belum tertangkap petugas gabungan setelah berhasil kabur dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 November 2024.

Murtala Ilyas merupakan gembong narkoba jaringan Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta yang ditangkap pada Maret 2024. Dia kabur dari Rutan Salemba bersama 6 tahanan dan narapidana lainnya.

Saat ini, kasusnya ditangani Polda Metro Jaya. Namun belum ada keterangan resmi yang disampaikan oleh jajaran Polda Metro Jaya atas kaburnya 7 tahanan dan narapidana kasus narkotika dari Rutan Salemba tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 7 orang narapidana Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Jakarta Pusat atau Rutan Salemba, Jakarta Pusat, kabur dari sel tahanan, Selasa, 12 November.

Para pelaku kabur melalui ventilasi jeruji lubang angin dan melintasi gorong-gorong saluran air.

"Tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar," kata Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbani, Selasa, 12 November.

Saat ini, Rutan Salemba dan Ditjenpas serta aparat Kepolisian melakukan pengejaran terhadap tahanan dan narapidana yang kabur.

"Rutan Jakarta Pusat bersama jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) dan kepolisian terus lakukan pengejaran terhadap 7 tahanan dan narapidana yang melarikan diri," ujarnya.

Adapun 7 tahanan yang kabur lewat gorong-gorong yang merupakan jaringan narkotika asal Aceh berinisial AAK bin R (22), J bin I (29), W bin T (47), MJ bin ZA (42) dan M bin I (43).

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) bersama Polda Metro Jaya sedang menyelidiki dugaan keterlibatan anggota Kementerian Imipas atas kasus tujuh tahanan kabur dari Rutan Kelas I Salemba, Jakarta.

"Kami sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan mungkin ada keterlibatan anggota pada saat pelarian para tahanan itu," kata Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto, Jumat, 29 November.

Ia menyebutkan Kepala Rutan Salemba dan Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Salemba telah dinonaktifkan sementara dan nantinya akan diganti.

Terkait tujuh tahanan yang kabur, kata Agus, Kementerian Imipas bersama Polda Metro Jaya terus melakukan upaya pengejaran karena para tahanan tersebut belum ditemukan.