JAKARTA - Kepala Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbani masih menjalani pemeriksaan buntut kaburnya 7 tahanan dan narapidana Rutan Salemba pada Selasa, 12 November. Fakta baru yang mengejutkan, diketahui bila CCTV di Rutan Salemba tidak aktif.
"Karutan sedang diperiksa oleh pihak Lapas untuk kemudian didalami," ujar Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya kepada wartawan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November.
Willy mengatakan, pihaknya mendapat laporan beberapa CCTV tidak aktif apalagi yang dibelakang tempat cabut (7 tahanan kabur).
"Jadi loncat itu, terus disana blind spot," katanya.
Ketua Komisi XIII DPR RI juga akan berkoordinasi dengan polisi dan BNN dengan membentuk panja pemasyarakatan.
"Ini menjadi titik point, ini menjadi triger saja. Ini menjadi titik berangkatnya. Kita minta CCTV selama seminggu dan kapan mereka mulai satu sel, ini yang 7 orang ini. Tapi ini menjadi materi yang akan kita dalami di dalam panja," bebernya.
BACA JUGA:
Bahkan menurut informasi, Karutan Salemba juga sempat mengajukan cuti sebelum kejadian terjadi.
"Karutannya nanti kita minta alasan cutinya, apa kapan mengajukan cutinya, ini materi pendalaman. Kita akan membentuk panja," ujarnya.
Perlu diketahui, salah satu diantara 7 tahanan dan narapidana yang kabur dari Rutan Salemba merupakan gembong narkoba bernama Murtala Ilyas.
Murtala Ilyas merupakan residivis kasus peredaran narkoba yang ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. Pada kasus itu, disita 110 kilogram sabu.
Berdasarkan pemeriksaan, Murtala mendapat narkotika jenis sabu dari Malaysia. Kemudian, diselundupkan ke Aceh melalui pelabuhan kecil. Murtala dan jaringannya membawa sabu itu ke Jakarta untuk diedarkan.