Bagikan:

JAKARTA - Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya dan anggota DPR lainnya ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat, menemukan fakta mengejutkan.

Willy mengatakan, pihaknya mendapat laporan beberapa CCTV tidak aktif apalagi yang dibelakang tempat tahanan kabur.

"Kita mendapat laporan beberapa CCTV tidak aktif apalagi yang dibelakang tempat cabut (kabur) itu. Jadi loncat itu terus disana blind spot (tidak terlihat)," kata Willy Aditya kepada wartawan, Kamis, 14 November.

Ketua Komisi XIII DPR RI juga akan berkoordinasi dengan polisi dan BNN dengan membentuk panja pemasyarakatan.

"Ini menjadi titik point, ini menjadi triger saja. Ini menjadi titik berangkatnya. Kita minta CCTV selama seminggu dan kapan mereka mulai satu sel, ini yang 7 orang ini. Tapi ini menjadi materi yang akan kita dalami di dalam panja," katanya.

Bahkan menurut informasi, Karutan Salemba juga sempat mengajukan cuti sebelum kejadian terjadi.

"Karutannya nanti kita minta alasan cutinya, apa kapan mengajukan cutinya, ini materi pendalaman. Kita akan membentuk panja," ujarnya.

Perlu diketahui, salah satu diantara 7 tahanan dan narapidana yang kabur dari Rutan Salemba merupakan gembong narkoba bernama Murtala Ilyas. Murtala Ilyas merupakan residivis kasus peredaran narkoba yang ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. Pada kasus itu, disita 110 kilogram sabu.