JAKARTA - Pentingnya pendidikan seks bagi umat Muslim ternyata masih terhalang banyak batasan, khususnya di Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan jumlah umat Islam terbesar, Indonesia masih menganggap pendidikan seks sebagai hal yang tabu. Namun anggapan tersebut nampaknya tak berlaku bagi umat Islam di Australia.
Pendidikan Seks dan Pertentangan Muslim Australia
Umat Islam di Australia ternyata berada beberapa langkah di depan umat Islam di Indonesia terkait pendidikan seks. Sebagian umat Islam di Australia beranggapan bahwa pendidikan seks adalah bagian dari ibadah. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Steven, seorang desainer sekaligus dosen Islam.
"Kita tidak seharusnya menganggap seks sebagai suatu hal yang menjijikan, kita seharusnya melihatnya sebagai sesuatu yang disaksikan oleh Tuhan," katanya lagi, dikutip dari abc.net.au.
Fida Sanjakdar dalam makalahnya yang berjudul Teachers’ struggle for an Islamically appropriate sexual health education curriculum at their school mengatakan seks edukasi yang dijadikan kurikulum pendidikan kesehatan sekolah Australia memang banyak ditentang. Pertentangan datang dari orang tua dan pelajar Muslim di Australia.
Di sisi lain, banyak orang di komunitas Islam Australia setuju dengan adanya pendidikan seksual. Mereka menilai bahwa para pelajar Muslim perlu memahami hakikat perkembangan seksualitas mereka. Padahal tersebut menjadi sumber perselisihan di banyak orang tua dan siswa Muslim.
Peran Seksualitas dalam Pernikahan
Dosen Monash University, Fida Sanjakdar, mengatakan bahwa anggapan yang mengatakan kehidupan seks tak boleh dibicarakan adalah salah. Bahkan pendapat itu sangat merugikan bagi masyarakat.
"Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah bahwa [seks] tidak boleh dibicarakan ... dan saya pikir ini cukup merugikan bagi mereka yang mendengarnya," jelasnya.
Hal itu mengacu pada hadits yang mendorong adanya penggalian lebih dalam terkait seluruh aspek kehidupan, termasuk seks dalam pernikahan. Di sisi lain, tema seksualitas yang dianggap tabu membuat umat Muslim jauh dari diskusi terkait seks dalam pernikahan.
Banyak orang tua yang justru khawatir jika pendidikan seksual yang dalam justru dalam ‘merusak’ anak mereka yang masih remaja, lalu menuntun mereka pada perilaku seksual di luar nikah yang dalam ajaran Islam hukumnya haram.
Dr Sanjakdar juga memaparkan bahwa seks sangat penting dalam pernikahan Islam, sehingga jika ada pasangan yang kurang puas dapat menimbulkan perceraian.
"Keduanya berhak untuk merasa aman dan merasakan kenikmatan, keduanya berhak untuk memberikan pendapat mereka tentang ini," tuturnya.
Selain terkait pendidikan seksual di Australia, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.