Di NTT,  Teriakan Warga Doakan Jokowi Tiga Periode Menggema
Presiden Joko Widodo di NTT (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Bagikan:

JAKARTA - Kedatangan Presiden Joko Widodo di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur disambut dengan suka cita oleh warga. Mereka sangat senang dengan kedatangan Jokowi.

"Terimakasih Bapak," kata warga berteriak sebelum Jokowi berpidato di NTT, Jumat, 9 April.

Jokowi mengatakan, dirinya mengunjungi tempat ini karena Desa Amakaka merupakan lokasi terdampak bencana cukup parah yang disebabkan oleh siklon tropis Seroja.

Menurut Jokowi, dirinya juga sudah berbicara dengan Gubernur NTT Victor Laiskodat dan Bupati setempat agar penanganan bencana dimaksimalkan. Bahkan dia berjanji akan merelokasi tempat warga.

"Nanti dengan persetujuan masyarakat, lokasi ini akan dipindahkan, akan direlokasi dan secepatnya akan dibangun dalam waktu yang secepat-cepatnya," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini kembali disambut hangat oleh warga yang hadir. Mereka sangat senang dengan langkah yang diambil Presiden Jokowi. Bahkan salah satu warga sempat menyelak pidato Presiden.

"Mantap bapak, tiga periode," kata warga berteriak dan disambut Jokowi. "Secepatnya akan dibangun,".

Atas nama pribadi dan pemerintah, Jokowi menyampaikan duka cita yang mendalam atas bencana alam yang menelan ratusan korban jiwa.

"Semoga arwahnya diterima di sisi tuhan diberikan tempat yang terbaik dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi disambut warga. "Terima kasih bapak, sehat selalu," kata warga sambil tepuk tangan.

Diketahui, Jokowi beserta rombongan terbatas tiba di Kabupaten Sikka sekira pukul 09.38 WITA. Setelahnya, Jokowi langsung bergerak mengunjungi wilayah di Kecamatan Ile Ape dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Bandar Udara Wonopito, Kabupaten Lembata, untuk kemudian menempuh perjalanan melalui jalur darat sampai di lokasi.

Jokowi juga didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur.