Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Lemhanas, Ace Hasan Syadzily mengaku taat dengan perintah Presiden Prabowo Subianto agar kabinetnya mengurangi kunjungan ke luar negeri.

Meski demikian, Ace mengatakan Lemhanas bakal rutin melakukan Study Strategic Luar Negeri untuk menambah wawasan bagi calon pemimpin nasional.

Hal itu disampaikan Ace menanggapi permintaan anggaran lembaganya sebesar Rp99 miliar ke DPR. Namun, permintaan itu dinilai tak sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.

"Ya tentu kami menghargai terhadap apa yang menjadi kami mentaati apa yang disampaikan oleh presiden, bahwa soal SSLN atau Study Strategic Luar Negeri bagi calon pemimpin-pemimpin nasional itu tentu harus didasarkan pada pendekatan yang lebih bisa dijadikan sebagai rujukan," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 November.

Ace menyatakan, Lemhanas tentu akan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan yang paling mendesak. Namun di satu sisi, Lemhanas juga mendapatkan kunjungan dari beberapa negara terutama yang selama ini bermitra dengan Lemhanas.

"Karena itu tentu kajian ini atau usulan (penambahan anggaran) tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang di harapkan tentu bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi calon-calon pemimpin nasional kita," kata Ace.

"Selama ini kan selalu Lemhanas di dalam melakukan Study Strategic Luar Negeri tersebut, jauh sebelumnya selalu menyelenggarakan pendidikan SSLN atau studi strategic luar negeri. Jadi ini sesuatu yang rutin dan biasa dilakukan oleh Lemhanas," pungkasnya.