JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menelepon Wakil Presiden Kamala Harris, mengucapkan selamat dan memuji kampanye kolega partainya tersebut, setelah hasil awal pemilihan presiden keluar dan dimenangkan oleh pesaingnya, Donald Trump.
Harris yang berpasangan dengan Tim Walz dan diusung Partai Demokrat, mengalami kekalahan dari Trump yang berpasangan dengan JD Vance dan diusung oleh Partai Republik.
Selain mengucapkan selamat kepada Trump melalui telepon, Presiden Biden juga menghubungi Harris untuk mengucapkan selamat atas "kampanye bersejarahnya," kata Gedung Putih, dikutip dari ABC News 7 November.
Dalam pernyataan di situs Gedung Putih, Presiden Biden mengatakan apa yang dilihat Amerika hari ini adalah Kamala Harris yang dikenal dan dikaguminya.
"Dia adalah mitra dan pelayan publik yang luar biasa yang penuh dengan integritas, keberanian, dan karakter," pujinya dikutip dari situs Gedung Putih.
Presiden Biden kemudian memuji kampanye yang dilakukan Harris sebagai kampanye bersejarah yang mewujudkan apa yang mungkin terjadi jika dipandu oleh kompas moral yang kuat dan visi yang jelas untuk sebuah bangsa yang lebih bebas, lebih adil, dan penuh dengan lebih banyak kesempatan bagi semua orang Amerika.
"Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, memilih Kamala adalah keputusan pertama yang saya buat ketika saya menjadi calon presiden pada tahun 2020. Itu adalah keputusan terbaik yang saya buat. Kisahnya mewakili kisah terbaik Amerika. Dan seperti yang dia jelaskan hari ini, saya tidak ragu bahwa dia akan terus menulis cerita itu," tulis Presiden Biden.
"Dia akan melanjutkan perjuangannya dengan tujuan, tekad, dan kegembiraan. Dia akan terus menjadi juara bagi semua orang Amerika. Di atas segalanya, dia akan terus menjadi pemimpin yang akan diteladani oleh anak-anak kita selama beberapa generasi ke depan, saat dia menorehkan jejaknya di masa depan Amerika," puji Presiden Biden.
BACA JUGA:
Trump memenangkan Pilpres AS setelah meraup suara elektoral lebih dari 270, jumlah yang dibutuhkan untuk memenangi Pilpres AS dari total 538 suara elektoral yang diperebutkan di 50 negara bagian dan Distrik Columbia.
Kekalahan Harris terjadi ketika Trump meraih kemenangan di negara bagian Pennsylvania, Georgia dan Wisconsin, serta Michigan.