JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Pemmas) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding .
Keduanya membahas tentang pelindungan dan pemberdayaan PMI, salah satunya persiapan mereka untuk diplomasi bangsa di luar negeri.
“Kita ada diskusi panjang, salah satunya berharap pekerja migran di luar negeri mendapatkan prioritas diplomasi kita. Selain kebutuhan diplomasi, karena jumlahnya yang besar, kita ingin PMI menjadi bagian dari tujuan diplomasi luar negeri kita,” kata Cak Imin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 5 November, disitat Antara.
Menurutnya, PMI memiliki kontribusi yang sangat besar untuk devisa negara, yakni hampir Rp300 triliun per tahun, sehingga semua kementerian/lembaga serta pihak-pihak terkait perlu memberikan perhatian serius mulai dari persiapan keberangkatan hingga mereka kembali ke Indonesia.
“Saking besarnya devisa itu, kita berharap semua K/L, pihak-pihak terkait, Kementerian Luar Negeri, benar-benar memberikan perhatian serius bagi persiapan keberangkatan, penempatan, proses rekrutmen, keberangkatan, penempatan dan perlindungan di negara tujuan, sampai kembali ke Tanah Air,” ujar dia.
Sementara itu, Menteri PPMI Abdul Kadir Karding mengemukakan PMI memberikan kontribusi bagi devisa negara terbesar kedua setelah sektor migas, sehingga perlu perhatian dari hulu ke hilir dalam rangka membuka lapangan kerja dan pangsa pasar yang bagus ke depannya.
“Kalau kita bisa kerjakan dari hulu ke hilir dan buka lapangan pekerjaan, akan menjadi pangsa pasar yang bagus ke depan, sehingga suatu ketika kami yakin bisa menyaingi devisa migas, tetapi dengan syarat bahwa Kemenlu dan semua K/L harus menjadikan diplomasi pekerja migran ini menjadi target diplomasi kita ke depan,” kata Karding.