JAKARTA - Liputan genosida yang berkepanjangan seperti di daerah Gaza tentu akan berdampak sangat besar terhadap fisik dan psikologis para jurnalisnya. Namun bagi jurnnalis yang menyukai tantangan sekalipun tetap harus waspada tanpa mengenal lelah. Pasalnya situasi berbahaya dengan ancaman maut bisa datang kapan saja.
Kita berbicara tentang 182 jurnalis yang telah terbunuh sejauh ini dalam genosida ini. Beberapa dari mereka terbunuh bersama seluruh keluarga mereka.
Sebagai gambaran, ada ancaman fisik langsung dari peperangan aktif – serangan udara, serangan darat berulang kali di berbagai wilayah di Jalur Gaza, dan kampanye pengeboman yang intens, serta pengungsian internal yang dipaksakan.
BACA JUGA:
Wilayah sipil dan infrastruktur sering menjadi sasaran dan terkena dampak serangan udara militer, sehingga sangat sulit bagi jurnalis untuk meliput dengan aman.
Sering kali hanya ada sedikit peringatan tentang serangan yang akan datang.
Jurnalis juga tidak diberikan koridor aman untuk meliput dan mereka sering kali ditinggalkan di wilayah yang menjadi sasaran dan tidak ada wilayah yang ditetapkan dengan jelas yang ditetapkan aman bagi jurnalis untuk meliput.
Semua ini bersama-sama telah meningkatkan penderitaan jurnalis di seluruh Jalur Gaza