JAKARTA - Kasus pembunuhan wanita berinisial SH yang jasadnya ditemukan tanpa kepala telah terungkap. Tersangka, Fauzan Fahmi, mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati istri dan orangtuanya dihina.
Pengakuan itu disampaikan tersangka ketika menjalani pemeriksaan oleh penyidik Subdit Jatanras Direktorat Polda Metro Jaya
"Sakit hati pak, korban ngerendahin istri saya, ibu saya," ujar Fauzan Fahmi dikutip dari akun instagram @kasubditjatanraspmj pada Sabtu, 2 November.
Hinaan yang terucap dari mulut korban sehingga menyebabkan tersangka sakit hati yakni mengebut istri dan orangtua Fauzan Fahmi sebagai pelacur.
Rasa kesal yang berujung emosi itulah membuat tersangka gelap mata hingga akhirnya membunuh SH.
"Korban ngucapin istri saya pelacur, orang tua saya pelacur," kata Fauzan.
Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut tersangka memiliki hubungan dekat dengan korban.
Namun, belum diketahui sedekat apa hubungan mereka. Saat ini polisi, masih mendalami perihal kedekatan tersebut
"Ini tersangkanya saudara FF, berdasarkan fakta yang ditemukan adalah teman korban," kata Ade.
BACA JUGA:
Sebagai pengingat, jasad SH yang dalam kondisi tanpa kepala ditemukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Tuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa 29 Oktober sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat ditemukan, jasad SH yang diperkirakan berusia 40 tahun itu terbungkus karung.
Tak lama kemudian, polisi berhasil menemukan potongan kepala korban di semak-semak salah satu perumahan di kawasan Pluit, atau berjarak 600 meter dari lokasi penemuan tubuh.