Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh mengatakan, Iran mampu melakukan lusinan operasi balasan seperti Operasi True Promise, yang menargetkan wilayah Palestina yang diduduki Israel pada Bulan April.

"Kemampuan pertahanan Iran tinggi," katanya seperti dikutip oleh Ebrahim Rezaei, juru bicara Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen, dalam pertemuan Selasa lalu, dikutip dari Mehr 31 Oktober.

Dalam operasi tersebut, Iran menembakkan lebih dari 300 rudal dan pesawat nirawak ke wilayah yang diduduki, sebagai balasan atas agresi mematikan rezim Israel yang telah menargetkan fasilitas diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, awal bulan itu.

Sementara pada awal Oktober, Iran meluncurkan 200 rudal ke pangkalan militer dan intelijen Israel di seluruh wilayah yang diduduki sebagai bagian dari Operasi True Promise II.

Operasi kedua dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang lebih mematikan oleh rezim Zionis terhadap Iran dan negara-negara regional lainnya, termasuk pembunuhan Israel terhadap Kepala Hamas Ismail Haniyeh, Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dan komandan senior Garda Revolusi Iran (IRGC) Abbas Nilforoushan.

Menurut Rezaei, Menhan Nasirzadeh mengatakan hingga 90 persen rudal yang ditembakkan selama True Promise II mengenai sasarannya. Tetapi, rezim Zionis mencoba menyensor fakta-fakta yang ada terkait operasi tersebut.

Selain itu, Menhan Iran juga membahas masalah serangan yang dilakukan Israel terhadap sasaran pertahanan di beberapa provinsi Iran, yaitu Teheran, Khuzestan, dan Ilam minggu lalu.

Serangan tersebut gagal menimbulkan kerusakan serius pada siklus produksi rudal dan sistem pertahanan negara tersebut, katanya, namun menambahkan kerusakan apa pun yang disebabkan oleh serangan tersebut telah diperbaiki.

Israel telah berupaya memperlambat kekuatan ofensif dan defensif Republik Islam melalui serangan-serangan tersebut, tetapi gagal mewujudkan salah satu tujuannya, Nasirzadeh dikutip.