JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pemaparan capaian penurunan emisi dan juga penerapan perdagangan karbon yang tengah dibangun sebagai isu diplomasi yang diusung Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29).
Menteri LH Hanif mengatakan beberapa isu diplomasi akan dibawa dan dipaparkan oleh delegasi Indonesia sesuai dengan arahan Ketua Delegasi RI untuk COP29 sekaligus Utusan Khusus untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim S Djojohadikusumo.
"Jadi ini tentu capaian yang dipimpin oleh Pak Hashim yang akan kita coba bawa di sana. Kemudian juga upaya-upaya kita memacu peningkatan semua sektor di dalam penurunan emisi gas rumah kaca, salah satunya di carbon trading juga sedang kita bangun," kata Hanif, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH).
Dia menjelaskan, Indonesia sudah menyampaikan capaian dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) kepada Sekretariat United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dan akan ditegaskan ulang dalam pidato dalam COP29 yang akan diselenggarakan di Baku, Azerbaijan pada November 2024.
BACA JUGA:
Hanif memastikan isu pembiayaan iklim juga akan tetap diperjuangkan oleh Indonesia dalam COP29 terutama untuk setelah pada COP28 di Uni Emirat Arab pada 2023 sudah menyepakati pendanaan sebesar 83 miliar dolar AS (sekitar Rp1,2 kuadriliun).
"Saya rasa itu juga jalan panjang tapi yang ada di kita kita akan perjuangkan. Jadi yang di dalam sisi tataran internasional itu negosiasinya berkepanjangan tetapi apa yang telah kita miliki kita akan eksekusi," ujarnya.