Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani mengumumkan anggaran militer negaranya akan mengalami peningkatan sebesar 200 persen.

Dilansir CNN, Selasa, 29 Oktober, Presiden Masoud Pezeshkian saat menyampaikan anggaran pertamanya kepada parlemen Iran, berjanji untuk meningkatkan belanja militer, dengan alasan situasi regional.

Peningkatan belanja militer ini terjadi ketika milisi sekutu Iran di wilayah tersebut, terdegradasi secara signifikan oleh Israel. Tahun ini, Iran dan Israel melancarkan serangan langsung ke wilayah masing-masing untuk pertama kalinya.

Dalam bentrokan terbaru, Israel menyerang Iran pada Sabtu, 26 Oktober, menewaskan empat tentara dan satu warga sipil.

Janji Balas Serangan Israel

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengatakan Teheran akan menggunakan semua cara yang ada untuk merespons serangan Israel pada akhir pekan terhadap sasaran militer di Iran.

Iran sebelumnya meremehkan serangan udara Israel pada Sabtu, 26 Oktober, dengan mengatakan serangan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil

Sementara Presiden AS Joe Biden menyerukan penghentian eskalasi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik besar-besaran di Timur Tengah.

Dilansir Reuters, Senin, 28 Oktober, Baghaei mengatakan, “(Iran) akan menggunakan semua alat yang ada untuk memberikan tanggapan yang pasti dan efektif terhadap rezim Zionis (Israel)".

Sifat respons Iran bergantung pada serangan Israel, tegas Baghaei, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan para pejabat Iran harus menentukan cara terbaik untuk menunjukkan kekuatan Iran kepada Israel, dan mengatakan serangan Israeltidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan.