JAKARTA - Hizbullah menunjuk Naim Qassem sebagai sekretaris jenderal barunya setelah pembunuhan Hassan Nasrallah oleh Israel bulan lalu.
Dewan Senior Hizbullah mengatakan keputusan itu diambil sesuai dengan proses pemilihan pemimpin. Qassem berkomitmen pada “Keislaman Muhammad” dan prinsip-prinsip inti Hizbullah, dilansir CNN, Selasa, 29 Oktober.
Qassem sebelumnya adalah orang kedua di komando Hizbullah. Awal bulan ini, dia meminta Israel untuk menerima gencatan senjata di Lebanon atau menghadapi “kepedihan” ketika kelompok tersebut mengubah strateginya untuk menyerang lebih keras dan lebih dalam ke Israel.
Diberitakan sebelumnya militer Israel mengonfirmasi membunuh Hashem Safieddine dari Hizbullah suksesor alias calon penerus pemimpin yang terbunuh, Hassan Nasrallah.
Dalam pidatonya, PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militer Israel membunuh ribuan militan, termasuk pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan calon pengganti Nasrallah serta "pengganti penggantinya".
Pada Selasa 22 Oktober malam, militer Israel mengatakan angkatan udaranya melakukan serangan tepat sasaran berbasis intelijen terhadap markas intelijen utama Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, benteng Hizbullah di ibu Kota Lebanon pada tiga minggu lalu.
Dalam pernyataan itu, militer Israel mengklaim selama serangan itu lebih dari 25 militan Hizbullah hadir di markas tersebut
"Termasuk Bilal Saib Aish, yang bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen udara," kata militer Israel.