<i>Update</i> COVID-19 per 1 April: Pemerintah Siapkan Tes COVID-19 Baru yang Deteksi Lebih Cepat
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto (Foto: Twitter @ag3126)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) mengatakan, terjadi penambahan 149 pasien positif virus corona, per Rabu, 1 April pukul 12.00 WIB. Total, pasien positif virus corona berjumlah 1.677 orang yang terdistribusi di 32 provinsi se-Indonesia. 

Selanjutnya, Yuri menyatakan, ada penambahan 21 kasus pasien yang meninggal dunia, dengan total per hari ini mencapai 157 orang. Lalu, per hari ini, juga terjadi penambahan 22 kasus pasien yang dinyatakan sembuh sehingga total menjadi 103 orang. 

Sementara itu, lanjut Yuri, dalam waktu dekat pemerintah akan mengenakan pemeriksaan tes uji spesimen COVID-19 dengan model tes cepat molekuler (TCM). Metode ini biasa digunakan untuk mendiagnosa penyakit tuberkulosis (TBC). 

"Kita dalam waktu dekat akan memanfaatkan mesin pemeriksaan TCM yang selama ini sudah tergelar di lebih dari 132 rumah sakit. Kemudian, di beberapa puskesmas yang terpilih, kita konversi agar mampu melaksanakan tes COVID-19," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 1 April. 

Tes ini diklaim lebih cepat dan akurat, sebab pemeriksaannya berupa antigen yang serupa dengan pemeriksaan PCR. Yuri berharap TCM COVID-19 akan lebih memperpendek jarak pemeriksaan spesimen, dari lokasi perawatan menunju ke laboratorium tempat uji spesimen. 

"Sehingga interpretasinya adalah pasti, apakah seseorang itu terinfeksi atau pasti tidak terinfeksi. Ini bukan pemeriksaan antibodi yang kita gunakan pada mekanisme rapid test," ungkap dia. 

Namun, kata Yuri, proses adaptasi perubahan uji spesimen dari mekanisme rapid menjadi TCM tidaklah mudah. Sebab, teknik ini mendatangkan catridge khusus dan mesin yang berbeda. Belum lagi, tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan harus diberikan pelatihan. 

"Namun, kita optimis, bahwa di dalam minggu ini kita sudah akan mulai melakukan ini, dan kita harapkan pada hari ini, paling lambat besok sudah mulai masuk catridge untuk menguji coba mesinnya," jelas Yuri. 

Sebagai informasi, hingga saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mendistribusikan 475.200 alat (kit) rapid test pendeteksi virus COVID-19 ke seluruh provinsi. 

Sementara ini, baru 6.500 spesimen/sampel yang dikirimkan ke 34 laboratorium ke seluruh Indonesia yang digunakan untuk menguji dan kemudian digunakan untuk menentukan diagnosa dalam pemeriksaan PCR. 

"Ini akan memakan energi, memakan SDM yang cukup banyak, dan ini akan terus kita lakukan. Komitmen kita ke depan melangkah lebih agresif lagi untuk menentukan kasus baru. Kemudian, melakukan isolasi agar bisa memutus rantai-rantai penularan yang lebih luas di masyarakat," kata dia. 

Lebih lanjut, pemerintah juga telah mendistribusikan 349 ribu alat pelindung diri (APD) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang menjadi lini terdepan dengan perawatan pasien COVID-19. Sebanyak 360 rumah sakit rujukan telah disiapkan, baik rumah sakit milik pemerintah, TNI-Polri, BUMN, maupun swasta. 

"Ini menjadi komitmen bersama kita bahwa permasalahan ini adalah permasalahan serius yang harus ditangani secara terintegrasi dari semua pihak," tutup Yuri.