Bagikan:

JAKARTA - Persebaran virus corona atau COVID-19 yang semakin masif di Tanah Air, mendorong pemerintah untuk mendatangkan alat tes cepat pendeteksi virus tersebut. Perusahaan-perusahaan BUMN di bidang farmasi menyatakan siap mendatangkan alat tes yang memang tengah dibutuhkan banyak rumah sakit saat ini.

Salah satu BUMN farmasi, PT Indofarma Tbk INAF mengaku siap penuhi kebutuhan alat tes cepat pendektesian virus corona atau COVID-19 di Tanah Air. Sebanyak 100 ribu paket rapid test corona akan didatangkan dari China dan Korea.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan, saat ini semua rumah sakit di seluruh wilayah Indonesia sedang membutuhkan alat tersebut. Pihaknya menjamin akan memenuhi permintaan tersebut.

"Permintaan darimana pun kami layani, karena ini kan masyarakat memang lagi butuh. Apapun yang diminta masyarakat dari fasilitas kesehatan manapun kami coba layani. Tapi harus lewat fasilitas kesehatan rumah sakit dan klinik ya," katanya, saat dihubungi VOI, di Jakarta, Senin, 23 Maret.

Arief menjelaskan, seluruh alat kesehatan yang dipesan dari China akan tiba di Tanah Air pada Rabu 25 Maret, atau paling telat Kamis 26 Maret. "Kalau Korea paling cepat minggu depan," katanya.

Sekadar informasi, rapid test merupakan salah satu tes untuk mendeteksi virus corona atau COVID-19. Alat tes cepat ini bekerja dengan mengambil sampel darah pasien. Menurut Arief, alat tes ini nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit darurat dan klinik-klinik.

"Banyak sekali yang order ke kami. Mungkin 100-an (rumah sakit) ada. Klinik 25 persennya," tuturnya.

Arief mengatakan, pihaknya juga akan memenuhi kebutuhan Wisma Atlet. "Terpisah (pemenuhannya), itu memang kami utamakan. Itu kan khusus untuk menderita COVID-19," katanya.

"Tergantung permintaan dari mereka. Contohnya minggu ini mereka minta 5.000, ya kami sediakan. Minggu depan minta berapa kami sediakan, gitu saja. Berapa pun kebutuhannya kita supply," lanjutnya.

Sebelumnya, DPR RI mendorong pemerintah pusat untuk mempercepat pengadaan pendeteksi cepat (rapid test) COVID-19 dengan jumlah banyak untuk memperkuat pola pencegahan dini dan penanganan cepat terhadap orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) suspect virus corona.

Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan mengatakan, ketersediaan rapid test COVID-19 dinilai akan ampuh menghentikan penularan dengan signifikan. Menurut dia, penyediaan rapid test sangat mampu dilakukan pemerintah karena kemampuan ilmuan dan perusahaan farmasi dalam negeri sudah mumpuni.

"Sambil menunggu pengembangan vaksin anti virus penyebab COVID-19, maka pemerintah harus kebut pembuatan dan penyebaran alat tes cepat untuk mendeteksi dini tingkat penyebaran virus SARS COV-2 penyebab corona," ujar Farhan dalam rilis, Kamis 19 Maret.