Bagikan:

JAKARTA - Menyusul 44 stasiun kereta api yang menggunakan GeNose untuk deteksi negatif COVID-19, 21 bandara di Indonesia juga telah menggunakan alat deteksi produksi UGM tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memantau secara langsung penerapan deteksi COVID-19 dengan menggunakan GeNose yang ada di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 24 April.

"Saya merasa sangat senang sekali bahwa pelayanan GeNose di bandara itu, sangat mudah, cepat dan murah. Pelayanan GeNose di semua bandara dimulai sejak 1 April, saat ini sudah ada 21 bandara dan 44 stasiun kereta api," kata Budi Karya dikutip dari ANTARA. 

GeNose di Bandara (Instagram @infonusantara_)

Jika dibandingkan dengan tes swab antigen, biaya genose jauh lebih terjangkau. Swab antigen rata-rata membutuhkan biaya Rp200 ribu. Sementara tes genose hanya dikenai biaya Rp30 ribu. Pelayanan GeNose di stasiun sudah digunakan sekitar 500 ribu penumpang dan di bandara sekitar 100 ribu orang.

"Jadi, kita harus bangga dengan produk anak bangsa yang eksis ini. Ada produk anak bangsa yang cepat tidak sakit dan murah," lanjutnya .

Ia mengatakan, GeNose ini untuk memastikan bahwa mereka yang naik di pesawat itu negatif. 

"Nanti saya juga minta kepada pak dirjen berhubungan dengan UGM produk GeNose untuk membicarakan hal hal yang perlu ditingkatkan, karena masih butuh mendekati 100 bandara, sampai Indonesia bagian timur," ujar dia.

Pihaknya berterima kasih kepada pemangku kepentingan di lingkungan bandara yang memastikan keamanan pemakaian GeNose. "Penumpang harus sehat, tentu pelayanan ini harus ditambah bukan hanya sabar tapi peduli, bagaimana keadaan penumpang, apakah dia sakit atau sebagainya," kata Budi Karya.