Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Hari Minggu, serangan udara Israel "telak menghantam" pertahanan dan produksi rudal Iran, tetapi Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut kerusakan dari serangan Hari Sabtu tidak perlu dibesar-besarkan.

Musuh bebuyutan yang bersenjata lengkap tersebut telah terlibat dalam siklus gerakan balasan terhadap satu sama lain selama berbulan-bulan, dengan serangan Hari Sabtu terjadi setelah Rentetan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober, yang sebagian besarnya menurut Israel dijatuhkan oleh pertahanan udaranya.

"Angkatan udara menyerang seluruh Iran. Kami menghantam keras kemampuan pertahanan Iran dan kemampuannya untuk memproduksi rudal yang ditujukan kepada kami," kata PM Netanyahu dalam sebuah pidato, menyebut serangan itu "tepat dan kuat", mengatakan serangan itu memenuhi semua tujuannya, dilansir dari Reuters 28 Oktober.

Di sisi lain, Iran belum memberi sinyal bagaimana mereka akan menanggapi serangan yang telah lama diantisipasi pada Hari Sabtu, yang melibatkan sejumlah jet tempur yang mengebom target di dekat ibu kota Teheran dan di provinsi barat Ilam dan Khuzestan.

Khamenei mengatakan perhitungan Israel "harus digagalkan". Serangan terhadap Iran, yang menewaskan empat tentara dan menyebabkan beberapa kerusakan, "tidak boleh dilebih-lebihkan atau dibesar-besarkan", katanya.

Juru bicara parlemen Iran, Mohammad Baqer Qalibaf, mengatakan Iran berhak untuk membela diri dan tanggapannya "akan pasti, sesuai dengan persyaratan".

Dengan perang yang berkecamuk di Gaza dan Lebanon, konfrontasi langsung antara Israel dan Iran berisiko berubah menjadi pertikaian regional. Tetapi sehari setelah serangan udara, tidak ada tanda-tanda serangan itu akan memicu eskalasi lainnya.

Namun, pertempuran sengit di Lebanon antara pasukan Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, yang meningkat tajam selama beberapa minggu terakhir, berlanjut pada Hari Minggu dengan serangan udara Israel yang menewaskan delapan orang di sebuah blok perumahan di Sidon, kata petugas medis.

Terpisah, Presiden AS Joe Biden menyerukan penghentian eskalasi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas yang timbul dari konflik Israel-Hamas yang telah berlangsung setahun di Gaza dan dorongan Israel ke Lebanon selatan untuk menghentikan Hizbullah yang meroket ke Israel utara.