Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan bulan lalu mengatakan, kawasan di sekitar Bandara Internasional Gimpo Seoul akan dikembangkan kembali menjadi pusat Mobilitas Udara Perkotaan (UAM) pada tahun 2030.

Zona Inovasi Bandara Gimpo, yang terdiri dari tiga blok, akan dibangun di atas lahan seluas 350.000 meter persegi di Distrik Inovasi Bandara Gimpo di Distrik Gangseo, Seoul barat, menurut kota tersebut.

Blok pertama, yang sekarang menjadi tempat parkir untuk terminal domestik bandara, akan menjadi tempat fasilitas transfer yang kompleks, termasuk lokasi lepas landas dan pendaratan UAM. Lokasi lepas landas dan pendaratan UAM akan berlokasi di lantai lima hingga tujuh fasilitas tersebut.

Lantai bawah tanah kedua dan lantai pertama gedung tersebut akan dilengkapi dengan peron transfer angkutan umum yang memberikan akses bagi penumpang ke taksi, kereta bawah tanah, dan bus ekspres.

Sebuah lift akan menghubungkan fasilitas transfer angkutan umum dan lokasi lepas landas dan pendaratan UAM. Proyek ini dijadwalkan selesai pada tahun 2030.

"Fasilitas komersial dan budaya, gedung pertemuan internasional, dan hotel juga akan dibangun" di lokasi tersebut, kata pihak otoritas, dilansir dari The Korea Times 20 Oktober.

Blok kedua zona tersebut akan menampilkan bisnis penerbangan dan fasilitas pendidikan, menggantikan stasiun pompa air yang saat ini terpasang di area tersebut.

Sedangkan blok ketiga akan menampung fasilitas industri berteknologi tinggi, gedung apartemen studio, dan fasilitas umum. Lokasi tersebut sekarang berfungsi sebagai gudang kargo.

Selain itu, klaster teknologi, seperti untuk mobilitas, akan dibangun di blok ketiga untuk menarik bisnis terkait.

Kota tersebut berencana untuk menggunakan keuntungan pembangunan dari pembuatan klaster industri berteknologi tinggi untuk memperluas fasilitas umum dan fasilitas lainnya. Pihak otoritas akan menawarkan diskon sewa pusat perbelanjaan dan flat studio di dekatnya kepada penduduk di dekat Bandara Gimpo dan biaya parkir umum.

"Kami juga berencana untuk mempekerjakan penduduk lokal terlebih dahulu untuk perusahaan residen di distrik inovasi," kata seorang pejabat kota.

Pemerintah kota berencana untuk menyelesaikan rencana dasar untuk zona inovasi tersebut pada tahun depan dan memulai pembangunan setelah menerima persetujuan untuk rencana pelaksanaan proyek tersebut pada tahun 2027.

Rencananya, proyek senilai 2,964 triliun won tersebut dijadwalkan akan selesai pada tahun 2030 mendatang.