Bagikan:

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung enggan mempersoalkan perbedaan elektabilitas kandidat Pilgub Jakarta dari dua hasil survei yang berbeda baru-baru ini.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebesar 41,6 persen. Namun, Poltracking Indonesia memaparkan elektabilitas Pramono-Rano di angka 36,4 persen.

"Enggak, enggak. Gimana mau melihat survei? Survei saya awalnya nol," kata Pramono ditemui di Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Jumat, 25 Oktober.

Mantan Sekretaris Kabinet itu menegaskan, dirinya lebih fokus kepada kegiatan-kegiatan selama berkampanye, mulai dari belanja masalah saat blusukan menemui warga, hingga menyambangi tokoh-tokoh masyarakat.

"Saya dua-duanya gak mau tahu. Yang saya mau tahu besok saya mau kemana," lanjut dia.

Sementara, Pramono dua hari lalu masih merespons hasil survei LSI yang menempatkan elektabilitasnya bersama Rano pada urutan pertama bila dibandingkan kedua paslon lain di Pilkada Jakarta.

Pramono tetap meminta tim kampanyenya untuk bekerja keras dalam memenangkan paslon yang diusung PDIP dan Hanura tersebut.

"Saya alhamdulillah dengan hasil survei LSI ini. Tetapi saya tetap meminta kepada tim saya untuk bekerja seperti biasa. Bahkan, bekerja lebih keras lagi untuk bisa mempertahankan menjaga momentum yang baik ini," ucap Pramono di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 23 Oktober.

Pramono menilai, kenaikan keterpilihan dirinya dan pasangan calon wakil gubernurnya, Rano Karno didasarkan pada hasil blusukannya selama masa kampanye.

"Teman-teman kan melihat bahwa saya keliling door to door dari kelurahan kelurahan belanja masalah menangkap aspirasi. Secara jujur, saya juga selalu tidak berpikir suatu yang besar besar," tutur Pramono.

Sebagai informasi, dalam survei LSI yang dilakukan pada 10-17 Oktober, tercatat elektabilitas Pramono-Rano tercatat sebesar 41,6 persen, kemudian Ridwan Kamil-Suswono 37,4 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 6,6 persen.

Sementara itu, survei Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 10-16 Oktober memaparkan elektabilitas RK-Suswono berada di angka 51,6 persen, diikuti Pramono-Rano 36,4 persen dan Dharma-Kun 3,9 persen.