Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan kegagalan Israel dalam melindungi warga sipil di Gaza dapat menimbulkan reaksi buruk dari generasi ke generasi dan menciptakan lebih banyak pemberontak anti-Israel di masa depan.

Berbicara kepada wartawan di Roma, Austin mengatakan dirinya mengemukakan perlunya mengatasi kebutuhan kemanusiaan warga sipil dalam setiap panggilan teleponnya dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant.

Dia menegaskan kewajiban Israel untuk lebih tepat dalam melakukan operasi militer melawan kelompok militan Palestina Hamas untuk membatasi korban sipil.

Austin juga menekankan perlunya memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil.

"Kegagalan melakukan hal ini akan menciptakan generasi Palestina yang akan terus menolak kerja sama dengan Israel di masa depan. Jadi, Anda sebenarnya meningkatkan jumlah pemberontak jika Anda gagal melakukan hal itu," kata Austin.

“Menurut saya, ini adalah sebuah keharusan yang strategis,” sambungnya dilansir Reuters, Rabu, 23 Oktober.

Pejuang pimpinan Hamas mengamuk di kota-kota Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Pemboman Israel terhadap Gaza menewaskan lebih dari 42.500 warga Palestina, dan 10.000 orang lainnya yang belum dikonfirmasi diperkirakan tewas di bawah reruntuhan, kata otoritas kesehatan Gaza.

Israel telah mengintensifkan serangan di tepi utara Gaza sejak membunuh pemimpin Hamas pekan lalu.

Otoritas kesehatan melaporkan pada Rabu tercatat 20 orang tewas dalam serangan baru Israel, sebagian besar terjadi di wilayah utara.

Selain kehancuran massal, warga Gaza juga menghadapi kekurangan makanan, air, bahan bakar, obat-obatan, dan perawatan medis yang layak.

Amerika Serikat adalah sekutu terdekat Israel dan mendukung upaya Israel untuk menyerang Hamas, yang didukung oleh Iran.

Namun surat rahasia dari Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada para pejabat Israel pekan lalu menuntut tindakan nyata untuk mengatasi situasi kemanusiaan yang memburuk di Gaza, atau menghadapi potensi pembatasan bantuan militer AS.

Austin menolak membahas surat itu secara terbuka.

“Kemampuan untuk mencapai tujuan Anda secara militer dalam hal mencapai tujuan dan melindungi warga sipil di ruang pertempuran. Anda dapat melakukan kedua hal tersebut. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain,” kata Austin.