JAKARTA - Serangan udara Israel terhadap sekolah di Gaza tengah menewaskan 17 orang dan melukai 42 lainnya.
Dilansir CNN, Kamis, 24 Oktober, pejabat rumah sakit Al-Awda mengatakan sebagian besar korban dalam serangan di Sekolah Al-Shuhada di kamp pengungsi Nuseirat merupakan anak-anak dan warga lanjut usia Palestina.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin sebelumnya mengatakan kegagalan Israel dalam melindungi warga sipil di Gaza dapat menimbulkan reaksi buruk dari generasi ke generasi dan menciptakan lebih banyak pemberontak anti-Israel di masa depan.
Austin mengatakan dirinya mengemukakan perlunya mengatasi kebutuhan kemanusiaan warga sipil dalam setiap panggilan teleponnya dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant.
Dia menegaskan kewajiban Israel untuk lebih tepat dalam melakukan operasi militer melawan kelompok militan Palestina Hamas untuk membatasi korban sipil.
Austin juga menekankan perlunya memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil.
"Kegagalan melakukan hal ini akan menciptakan generasi Palestina yang akan terus menolak kerja sama dengan Israel di masa depan. Jadi, Anda sebenarnya meningkatkan jumlah pemberontak jika Anda gagal melakukan hal itu," kata Austin.
“Menurut saya, ini adalah sebuah keharusan yang strategis,” sambungnya dilansir Reuters, Rabu, 23 Oktober.