SEMARANG - Pengadilan Niaga Kota Semarang memutus pailit PT Sri Rejeki Isman (Sritex) setelah mengabulkan permohonan salah satu kreditur perusahaan tekstil tersebut yang meminta pembatalan perdamaian dalam penundaan kewajiban pembayaran utang yang sudah ada kesepakatan sebelumnya.
Juru Bicara Pengadilan Niaga Kota Semarang Haruno Patriadi membenarkan putusan yang mengakibatkan PT Sritex pailit.
Menurut dia, putusan dalam persidangan yang dipimpin Hakim Ketua Muhammad Anshar Majid tersebut mengabulkan permohonan PT Indo Bharat Rayon sebagai debitur PT Sritex.
"Mengabulkan permohonan pemohon. Membatalkan rencana perdamaian PKPU pada bulan Januari 2022," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 23 Oktober.
Dalam putusan tersebut, kata dia, ditunjuk kurator dan hakim pengawas.
"Selanjutnya kurator yang akan mengatur rapat dengan para debitur," tambahnya.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Istana: Penggemblengan Menteri di Akmil Magelang Bukan Ospek atau Militerisme
23 Oktober 2024, 21:32 -
| BERITA
Kejagung Belum Ungkap Sumber Duit Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Anak Anggota DPR
23 Oktober 2024, 21:26 -
| BERITA
3 Hakim dan Pengacara Jadi Tersangka Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur
23 Oktober 2024, 21:18 -
| BERITA
3 Hakim Pemvonis Bebas Ronald Tannur Ditangkap, Ditemukan Uang Miliaran Rupiah
23 Oktober 2024, 21:10
Sebelumnya, pada bulan Januari 2022 PT Sritex digugat oleh salah satu debiturnya, CV Prima Karya, yang mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Pengadilan Niaga Kota Semarang mengabulkan gugatan PKPU terhadap PT Sritex dan tiga perusahaan tekstil lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, PT Sritex kembali digugat oleh PT Indo Bharat Rayon karena dianggap tidak penuhi kewajiban pembayaran utang yang sudah disepakati.
