Bagikan:

JAKARTA - Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah pada hari Minggu mengutuk serangan lanjutan terhadap warga sipil, setelah serangan udara Israel di Beit Lahiya, Gaza menewaskan puluhan orang pada Sabtu malam.

"Ini menyusul operasi intensif selama berminggu-minggu yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa warga sipil dan hampir tidak ada bantuan kemanusiaan yang menjangkau penduduk di utara," kata Koordinator PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland, dilansir dari Reuters 21 Oktober.

Sebanyak 87 orang tewas atau hilang di bawah reruntuhan setelah serangan Israel pada Hari Sabtu di Beit Lahiya, Gaza utara, kata kementerian kesehatan di wilayah kantong Palestina itu pada Hari Minggu.

Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan insiden tersebut, yang menyebabkan salah satu jumlah korban tertinggi dalam beberapa bulan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan tersebut telah menewaskan ratusan orang sejak kampanye Israel meningkat.

Terpisah, otoritas kesehatan mengonfirmasi jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 42.603 orang. Sementara, sekitar 99.759 orang lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak, dikutip WAFA.

Diketahui, militer Israel mengatakan pihaknya mengintensifkan serangan di Gaza utara pada awal Oktober untuk mencegah militan Hamas berkumpul kembali.