JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengaku dirinya pernah diajak bertemu oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membahas kandidat-kandidat yang akan mengisi kursi kabinet pemerintahan 5 tahun mendatang.
Namun, Pramono menegaskan pembahasan ini dilakukan sebelum Prabowo memanggil para calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan yang kini telah diketahui publik.
"Ya bagi saya sebenarnya bukan kemarin aja, saya sudah berulang kali bertemu dengan beliau termasuk berdiskusi banyak hal," kata Pramono di Makasar, Jakarta Timur, Rabu, 16 Oktober.
Kepada Prabowo, Pramono mengutarakan pandangannya terhadap sosok-sosok yang ia rasa mumpuni maupun yang tidak dalam mengisi kursi menteri. Penilaiannya ini didasarkan pada pengalaman Pramono menjabat Sekretaris Kabinet di era Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Presiden era Megawati Soekarnoputri.
"Karena mungkin pengalaman saya dua periode menjadi Menteri Sekretaris Kabinet. Itu kan tahu orang, siapa memang menteri-menteri yang kapabilitasnya baik untuk membantu beliau dan saya sampaikan apa adanya kepada beliau. Ini baik, ini enggak. Waktu dulu ya, diskusi," ucap Pramono.
BACA JUGA:
Saat ini, Prabowo telah menentukan nama-nama menteri yang akan membantunya di pemerintahan lima tahun ke depan. Pramono menilai pilihan Prabowo memiliki kapabilitas yang cukup.
"Saya tentunya berharap dan mendoakan siapapun yang nantinya dipilih oleh presiden terpilih untuk menjadi pembantu beliau, dan kalau saya lihat hampir sebagian nama-nama yang diajukan, saya mengenal secara pribadi," jelas Pramono.
"Nama-nama yang sudah punya pengalaman panjang dan terutama yang prinsip itu adalah untuk posisi posisi strategis karena sekarang ini kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja, sehingga orang yang mengatur di sektor perekonomian dan politik luar negeri itu menjadi penting dan saya lihat orang-orangnya kapabel," tambahnya.