Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan pihaknya menyampaikan duka mendalam atas kematian seorang pekerja Thailand di Israel utara.

Sebelumnya pada Jumat, 11 Oktober, layanan tanggap darurat Magen David Adom (MDA) Israel melaporkan warga negara Thailand tersebut terbunuh di wilayah Galilea Atas setelah rudal anti-tank ditembakkan dari Lebanon.

Kementerian Luar Negeri Thailand membantah laporan tersebut, dengan mengatakan kematian dan cederanya warga negara lainnya disebabkan oleh ledakan amunisi yang dijatuhkan tanpa memberikan rincian lebih lanjut

Dilansir CNN, Sabtu, 12 Oktober, kementerian tersebut mengatakan kedutaan besarnya di Israel sedang memantau dengan cermat kondisi pekerja yang terluka dan menunggu hasil autopsi untuk mengonfirmasi identitas almarhum sebelum memberi tahu keluarga.

Pernyataan itu mengatakan kedutaan sedang berupaya mengevakuasi 10 warga negara Thailand lainnya dari Kibbutz, tempat insiden itu terjadi.

Mereka meminta warga Thailand lainnya yang mengalami kesulitan meninggalkan daerah berisiko tinggi di Israel untuk menghubungi kedutaan untuk mendapatkan bantuan.

Industri pertanian di Israel telah mempekerjakan ribuan warga negara Thailand untuk bercocok tanam dan bekerja di perusahaan susu.

Warga negara Thailand merupakan kelompok warga negara asing terbesar yang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Sebagian besar adalah pekerja di lokasi pertanian dekat pagar pembatas yang memisahkan Israel dari Gaza.

Dalam beberapa bulan setelah serangan itu, diperkirakan 10.000 pekerja pertanian pergi meninggalkan wilayah itu, menurut pemerintah Israel.