JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk pertama kalinya pada hari ini, ketika hubungan antara kedua negara yang terkena sanksi memanas dan Timur Tengah bersiap menghadapi balasan Israel terhadap serangan rudal terbesar yang pernah dilakukan Teheran pekan lalu.
Pertemuan pada pertemuan puncak regional di Ashgabat, ibu kota negara Asia Tengah, Turkmenistan, juga terjadi dengan latar belakang hubungan militer yang lebih erat antara Iran dan militer Rusia dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Iran telah memasok ribuan drone serang “Shahed” ke Rusia. Menurut para pejabat AS, mereka membangun pabrik drone di Rusia.
Iran juga baru-baru ini mengirimkan rudal balistik jarak pendek ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina, CNN melaporkan pada September, menandai peningkatan signifikan dalam dukungan negara tersebut terhadap Moskow.
BACA JUGA:
“Sejak Ukraina, kedua negara menjadi lebih setara dalam hal saling membutuhkan dan mengandalkan satu sama lain dalam isu-isu tertentu. Menurut saya, hal itu dipandang bermanfaat bagi pihak Iran,” kata Aniseh Bassiri Tabrizi, analis senior dan rekan asosiasi, di lembaga pemikir Inggris Chatham House dilansir CNN, Jumat, 11 Oktober.
Moskow dan Teheran memiliki aliansi militer de facto di wilayah tersebut untuk mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Para analis mengatakan negara-negara tersebut telah menemukan titik temu karena mereka semakin terisolasi akibat sanksi global.