JAKARTA - Kabinet keamanan Israel menemui jalan buntu alias deadlock soal keputusan tentang bagaimana menanggapi serangan rudal Iran.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pembalasan Israel atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober harus bersifat “proporsional.”
Sementara Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan balasan Israel terhadap Iran akan kuat, tepat, dan yang terpenting “mengejutkan”.
Di pihak Iran, Ebrahim Rezaei, anggota parlemen Iran dan juru bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri, menegaskan Iran akan membalas dengan kekerasan terhadap setiap serangan Israel. Negaranya mungkin memilih untuk menargetkan lokasi di luar posisi militer Israel.
“Kami memiliki begitu banyak rudal,” juru bicara itu memperingatkan dilansir CNN, Rabu, 8 Oktober.
“Dalam serangan terbaru kami terhadap Israel, kami hanya menargetkan situs militer,” kata Rezaei.“Ada target lain yang bisa kami capai, dan kami punya kemampuan untuk mencapainya. Respons kami akan tegas dan keras,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Rezaei menegaksan serangan terhadap kepentingan Iran di negara lain, seperti serangan pada April terhadap gedung diplomatik Iran di Damaskus, akan dianggap sebagai serangan terhadap wilayah Iran.
Rezaei mengatakan Amerika Serikat harus menghentikan dukungan militernya terhadap Israel dan mendorongnya menuju gencatan senjata di Gaza.
“Hentikan persenjataan dan dukungan terhadap rezim Zionis (Israel),” katanya.