Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Chilpancingo, ibu kota Negara Bagian Guerrero, Meksiko, Alejandro Arcos tewas dibunuh pada Hari Minggu, kurang dari seminggu setelah ia menjabat, menurut konfirmasi gubernur negara bagian.

Negara bagian itu tengah dilanda kekerasan. Wali Kota Arcos terbunuh hanya enam hari setelah ia resmi memimpin kota berpenduduk sekitar 280.000 jiwa di barat daya Meksiko.

"Kepergiannya membuat seluruh masyarakat Guerrero berduka dan membuat kami marah," kata Gubernur Guerrero Evelyn Salgado dalam sebuah pernyataan yang disebarkan di media sosial, melansir Reuters 7 Oktober.

Sementara itu, Kantor Jaksa Agung Negara Bagian Guerrero mengatakan, mereka sedang menyelidiki kasus pembunuhan tersebut.

Konfirmasi resmi tersebut muncul setelah beredarnya foto-foto di aplikasi perpesanan WhatsApp yang menggambarkan kepala yang terpenggal di atas sebuah truk pick-up, yang tampaknya adalah kepala Arcos. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian foto-foto tersebut secara independen.

Unggahan media sosial Wali Kota Arcos menunjukkan, dalam beberapa hari terakhir sang wali kota tengah mengawasi upaya-upaya bantuan bencana menyusul dampak Badai John bulan lalu, yang menyebabkan banjir besar di resor pantai Acapulco dan kota-kota di sekitarnya.

Kematian Wali Kota Arcos terjadi hanya tiga hari setelah sekretaris pemerintah kota yang baru, Francisco Tapia, ditembak mati.

"Mereka adalah pejabat muda dan jujur yang menginginkan kemajuan bagi komunitas mereka," tulis Senator Alejandro Moreno di media sosial.

Moreno, yang merupakan ketua partai politik PRI Meksiko, meminta kantor jaksa agung federal untuk memimpin penyelidikan atas pembunuhan Arcos dan Tapia, mengingat "situasi ketidakpastian di Guerrero."

Guerrero telah menjadi salah satu negara bagian paling mematikan bagi para calon dan pejabat publik yang terpilih, serta bagi para jurnalis.

Setidaknya enam kandidat untuk jabatan publik terbunuh di negara bagian tersebut menjelang pemilihan umum Meksiko pada 2 Juni.