JAKARTA - DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pelantikan Ketua dan Wakil Ketua DPRD pada hari ini. Sejumlah tokoh hadir menjadi tamu undangan dalam acara tersebut, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono turut hadir dalam pelantikan pimpinan DPRD DKI Jakarta.
Seusai rapat, Ahok mempersoalkan nama RK-Suswono sebagai tamu undangan yang disapa di urutan awal dalam rapat paripurna. Sapaan itu diucapkan Ketua DPRD DKI sementara dari Fraksi PKS DPRD DKI, Achmad Yani yang disampaikan saat membuka rapat.
"Kalau kita mau persoalkan, ini tidak sesuai dengan UU Protokol, menyebutkan nama mereka (RK-Suswono) duluan. Secara UU Protokol itu tidak bisa," kata Ahok di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat, 4 Oktober.
Menurut Ketua DPP PDIP ini, sapaan kepada RK-Suswono menyalahi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan yang mengatut tata cara acara kenegaraan dan acara resmi lembaga negara.
Sebab, RK disapa lebih dulu oleh pimpinan DPRD sebelum menyapa mantan Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta, anggota DPRD DKI Jakarta, serta mantan Ketua DPRD DKI Jakarta.
"Di UU Protokol (RK-Suswono) mesti disebutkan sebagai tamu biasa. Enggak diundang, enggak hadir, enggak apa. UU Protokol itu ada urutannya. Saya kira itu sih," ucap Ahok.
BACA JUGA:
Terpisah, Plt Sekretaria DPRD DKI Jakarta Augustinus mengaku pihaknya tidak mengundang RK-Suswono untuk hadir dalam rapat paripurna. Hanya saja, setiap pimpinan DPRD DKI yang dilantik dipersilakan mengundang siapapun sesuai keinginan mereka.
"Sekretariat DPRD mengundang unsur Kelembagaan. yaitu pejabat Pemprov DKI dan Forkominda serta pejabat Instansi Vertikal. Namun dari pimpinan DPRD yang dilantik hari ini. mereka mengundang relasi dan kolega dari unsur partai," ucap Augustinus.
Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengaku kehadiran RK dan Suswono memang atas undangan dirinya sebagai pimpinan dewan yang dilantik hari ini. "Iya, sebagai tokoh kita undang," tutur Khoirudin terpisah.