Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 11 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan semalam di kota Pont-Sonde di Haiti yang dipimpin oleh geng Gran Grif. Ribuan orang meninggalkan kota untuk mencari perlindungan.

Polisi nasional Haiti mengatakan beberapa orang tewas dan terluka parah dalam serangan itu, tanpa menyebutkan jumlah korbannya. Agen dari unit taktis anti-geng UTAG dikirim ke wilayah itu untuk mengendalikan keamanan.

“Polisi secara resmi diinstruksikan untuk memulihkan ketertiban dan mencegah semua pihak yang menebar teror di Artibonite agar tidak menimbulkan kerugian,” kata Kementerian Kehakiman Haiti dalam pernyataan dilansir Reuters, Jumat, 4 Oktober.

“Kejahatan ini tidak akan luput dari hukuman,” tegasnya.

Orang-orang yang tergabung dalam geng yang dipimpin oleh Luckson Elan (36) yang dijatuhi sanksi oleh PBB bulan lalu, membakar gedung-gedung dan mengeksekusi orang di jalanan, kata laporan media lokal Le Nouvelliste.

Kota Pont-Sonde terletak di Artibonite lumbung pangan Haiti dan dibangun di sekitar jembatan di persimpangan jalan yang menghubungkan ibu kota dengan wilayah utara.

Sementara itu, jumlah pengungsi internal akibat konflik telah melonjak melewati 700.000 orang, hampir dua kali lipat dalam enam bulan meskipun ada pengerahan sebagian misi yang didukung PBB yang diberi mandat untuk membantu polisi yang kekurangan sumber daya memulihkan ketertiban.

Negara tetangganya, Republik Dominika, mengatakan pada Rabu, pihaknya akan meningkatkan deportasi migran hingga 10.000 per minggu, dengan alasan lambat dan terbatasnya kemajuan misi keamanan, yang pertama kali diminta oleh pemerintah Haiti pada tahun 2022.