JAKARTA - Bandara Miyazaki di Jepang barat daya kembali beroperasi pada Kamis pagi, sehari setelah bom era Perang Dunia II yang belum meledak, meledak di landasan pacu dan memaksa lebih dari 80 penerbangan dibatalkan.
Pesawat Japan Airlines ke Fukuoka berangkat sekitar pukul 7:40 pagi waktu setempat, penerbangan pertama sejak bandara ditutup pada Rabu untuk menyelidiki insiden tersebut dan memperbaiki landasan pacu setelah ledakan meninggalkan lubang selebar 7 meter dan sedalam 1 meter, dilansir dari Kyodo News 4 Oktober.
Penerbangan diharapkan beroperasi normal kembali, kecuali untuk penerbangan yang tidak memiliki pesawat.
Sebelumnya, ledakan terjadi sesaat sebelum pukul 8 pagi pada Rabu, tanpa ada korban luka yang dilaporkan.
Rekaman video dari Sekolah Tinggi Penerbangan Sipil, yang menggunakan bandara tersebut sebagai pangkalan pelatihan pilot, menunjukkan awan debu hitam dan serpihan mengepul hanya dua menit setelah sebuah pesawat terbang melintas di dekatnya.
Pasukan Bela Diri Darat Jepang mengatakan bahan peledak itu adalah bom seberat 250 kilogram dari Perang Dunia II dan sedang menyelidiki bagaimana ledakan itu terjadi. Pemerintah Jepang mengatakan pada Rabu, bom buatan AS adalah penyebab ledakan itu.
Setelah insiden tersebut, serpihan aspal berserakan dalam radius sekitar 200 meter, termasuk landasan pacu, menurut kantor Kementerian Perhubungan di Bandara Miyazaki.
BACA JUGA:
Secara total, empat pesawat untuk penerbangan domestik telah menggunakan landasan pacu sesaat sebelum ledakan.
Diketahui, bandara yang dulunya merupakan pangkalan udara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang ini sering kali terdampak oleh penemuan bom AS yang belum meledak dari Perang Dunia II. Dua bom sejenis itu ditemukan di bandara tersebut pada tahun 2011 dan satu lagi pada tahun 2021.