Bagikan:

DENPASAR - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gianyar, Bali mendalami adanya unsur kelalaian dalam insiden gajah menyeruduk seorang pegawai hingga tewas di Bali Safari and Marine Park, Kabupaten Gianyar, Bali.

Kapolres Gianyar AKBP Umar mengatakan penyidik sementara memeriksa saksi ahli untuk mengusut ada tidaknya unsur pidana dalam insiden tersebut.

"Iya, masuknya ke arah situ, kenapa bisa ini (gajahnya menyerang petugas). Makanya ada saksi ahli. Penyidikan masih berjalan," kata Umar saat ditanyai terkait proses pengusutan dugaan kelalaian dari pihak pengelola, Rabu, 2 Oktober.

Dalam perkara tersebut, kata dia, penyidik sudah memanggil saksi ahli dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Ahli dari BKSDA diminta keterangan untuk menjelaskan sebab seekor gajah mengamuk hingga menewaskan petugas bernama Komang Resi Yasa (27).

"Terkait terjadinya gajah itu bisa menyerang itu kenapa? Kan ini satwa. Itu wewenangnya dari BKSDA," kata Umar saat ditanyai terkait materi pemeriksaan dari pihak BKSDA.

Selain ahli, penyidik juga telah memeriksa saksi lainnya yang terdiri dari keluarga, karyawan dan manajemen Bali Safari and Marine Park. 

"Keluarga korban sebenarnya sudah kita periksa. Sudah kita sampaikan juga kejadian tersebut, sementara belum ada tanggapan apa-apa dari keluarga korban," katanya dikutip ANTARA.

Insiden gajah menyerang petugas itu terjadi pada Selasa (17/9) sekitar pukul 09.00 Wita. Awalnya korban dengan kedua rekannya Suwoko dan Gilang Ramadhon hendak mengangon gajah bernama Gandi.

Saksi Suwoko sendiri saat itu sedang menunggangi gajah sementara dua rekannya termasuk korban ada di jarak 10 meter. Saksi Suwoko (38) menceritakan biasanya gajah tersebut rileks sambil makan.

Pada saat mengangon, Gandi memberikan gerak gerik yang berbeda dan agresif dan melihat ke arah korban. Saksi Suwoko mencoba mengendalikan gajah itu dan menyuruh korban untuk berlari menjauhi gajah itu.

Namun, saat mencoba berlari, kaki korban tersandung rerumputan hingga jatuh kemudian diseruduk oleh gajah berkali- kali. 

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka pada bagian paha, bahu dan dada kiri.

Sementara itu, Manajemen Bali Safari and Marine Park menyatakan Taman Safari Indonesia sebagai lembaga konservasi satwa liar berbasis pendidikan, penelitian dan rekreasi, menyampaikan duka mendalam bagi keluarga dan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum serta semua pihak yang mengenalnya. Taman Safari Bali akan terus memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan selama masa berkabung ini," katanya.